Menjelang Natal, Perpustakaan Petra Christian University (PCU) memberikan kejutan manis. Setelah tahun sebelumnya mengangkat budaya negara Belanda, tahun 2025 fokus bergeser ke ujung timur Indonesia.
Kali ini, menghadirkan Pohon Natal bertajuk “Terang dari Timur”. Sebuah Pohon Natal berbahan kain setinggi tujuh meter berdiameter 3,3 meter dengan nuansa Papua itu dapat dinikmati pengunjung hingga 31 Januari 2026 di ruang pameran Perpustakaan lantai 6 kampus PCU.
Berdiri megah, pohon Natal ini bukan sekadar dekorasi musiman, melainkan sebuah mahakarya budaya yang didedikasikan untuk tanah Papua sebagai simbol yang sarat makna.
Dian Wulandari, S.IIP., Kepala Perpustakaan PCU mengungkapkan bahwa pemilihan “Terang dari Timur” mengikuti nuansa budaya daerah yang dipilih oleh universitas dalam Perayaan Natal 2025.
“Nama “Terang dari Timur” membawa makna ganda yang sangat indah. Secara spiritual, melambangkan hadirnya terang Kristus yang menyinari dunia. Persis seperti matahari terbit dari timur yang membawa harapan baru setiap hari," ujarnya, Senin (22/12).
"Dengan menonjolkan Papua sebagai ‘Timur’ Indonesia, kita menegaskan bahwa terang kasih, misi, dan kepedulian Natal itu menjangkau seluruh pelosok Nusantara, menjadi alasan utama bagi kita untuk terus membagikan terang tersebut kepada dunia," sambungnya.
Memadukan rangka kayu, kerlap-kerlip lampu Natal, dan yang paling inovatif, penggunaan motif-motif hasil generative-AI yang terinspirasi dari kekayaan simbol-simbol Papua seperti Tifa, Honai, Perisai Asmat, hingga Burung Cendrawasih.
Pohon ini memancarkan kehangatan dan sukacita Natal sembari menegaskan Petra Christian University sebagai AI-Native Campus yang berani merangkul kemajuan teknologi dan melestarikannya.
Proses mewujudkan “Terang dari Timur” merupakan sebuah perjalanan kreatif yang mulai intensif sejak pertengahan November, memakan waktu sekitar tiga minggu. Meskipun sempat menghadapi kendala minor berupa suara bising dari proses pembuatan rangka kayu yang cukup keras namun tak menyurutkan langkah itu.
“Untuk proses memaku kami kerjakan saat operasional layanan Perpustakaan berakhir. Sementara itu, lainnya kami tetap kerjakan di pagi dan siang hari,” tambah Dian.
Pohon ini dihiasi dengan koleksi artefak yang otentik dan memukau, terdiri dari sekitar 63 meter kain bermotif AI-generatif dalam berbagai ukuran, serta diperkaya dengan 28 buah Tifa, empat Perisai Asmat, empat Tombak, tiga Noken, tiga Manik-manik, dan dua Patung.
Keindahan Papua semakin sempurna dengan kehadiran Mahkota Burung Cendrawasih, Panah, Perahu Lesung, yang seluruhnya merupakan koleksi pribadi salah satu Tenaga Kependidikan Petra Christian University.
Sementara itu di sudut Pohon Natal ada replika rumah Honai, rumah tradisional masyarakat Papua Pegunungan dan Papua Tengah khususnya suku Dani.
“Terang dari Timur” ini bukan sekadar pameran akan tetapi wujud nyata merayakan harmoni dalam keberagaman yang meresapi inti Natal. Dengan kekayaan simbol budaya Papua, pohon ini menegaskan bahwa terang kasih dan pengharapan Natal menjangkau seluruh pelosok Nusantara.
Karya ini menjadi pengingat bagi setiap pengunjung Perpustakaan PCU bahwa terang itu tidak hanya dirayakan, tetapi juga harus diteruskan. Pohon ini mengajak semua orang untuk menjadi pembawa kepedulian dan sukacita bagi sesama, mewujudkan semangat Natal yang sejati di tengah masyarakat.




