Kurangi Risiko Bencana, Pemkot Surabaya Cek Kekuatan Pohon dengan Alat Khusus

suarasurabaya.net
1 jam lalu
Cover Berita

Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya mengecek kekuagan pohon dengan alat khusus untuk mengurangi risiko bencana yaitu pohon tumbang.

Dedik Irianto Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Surabaya mengatakan penggunaan alat itu berkolaborasi dengan berbagai perangkat daerah (PD), termasuk Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) serta Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan (DPKP).

“Kami sudah melakukan penelitian kerja sama dengan perguruan tinggi, ada alat untuk ngecek kekuatan pohon. Kami kolaborasi dengan beberapa PD, ada sosialisasi, kemudian turun ke lapangan mempraktikkan alat itu, bagaimana cara mengukur kekuatan-kekuatan itu (pohon),” kata Dedik, Senin (22/12/2025).

Menurutnya, faktor kerawanan saat cuaca ekstrem itu salah satunya karena usia pohon semakin tua.

“Kalau pohon yang ada sekarang, orang kan sekarang rasanya sejuk, enak pohonnya gede-gede (besar-besar), tapi penanaman pohon-pohon itu kan sudah dilakukan puluhan tahun yang lalu,” jelasnya.

Dedik memastikan, DLH berupaya melakukan pemetaan risiko terhadap pohon-pohon yang ada di wilayah Kota Surabaya.

“Kami kemarin turun ke lapangan juga untuk ngecek antara pohon ini, pohon ini, kami cek ada alatnya memang,” kata Dedik.

Pengecekan akan dilakukan setelah petugas terlatih menggunakan alat.

“Kemarin masih uji coba alat dan melatih petugas-petugas untuk menggunakan alat. Jadi setelah itu baru nanti kami cek semuanya,” tambahnya.

Sementara itu, terkait pengajuan perantingan atau pemotongan pohon dari masyarakat, Dedik memaparkan bahwa setiap permohonan akan diteruskan ke petugas sesuai wilayah kerja.

“Kami terkait permohonan-permohoan dari masyarakat harus membagi kepada petugas-petugas di rayon dan cabang,” ujarnya.

Ia menyarankan masyarakat untuk menyampaikan laporan melalui RT/RW dengan menyertakan informasi lokasi dan dokumentasi pendukung.

“Suratnya tidak harus berkirim fisik, bisa lewat RT/RW ditunjukkan lokasi mana, kalau ada gambar foto kondisi pohonnya, sehingga teman-teman waktu meluncur ke lokasi, peralatan sudah siap, kira-kira pohonnya seperti apa, mereka harus bawa alat seperti apa dan lokasinya jelas,” jelas Dedik.

Selain itu, Dedik menyebut, masyarakat juga dapat memanfaatkan layanan digital melalui aplikasi Surabaya Single Window (SSW) Alfa.

“SSW Alfa juga ada pelayanan pemotongan, perantingan pohon. Sebenarnya sudah banyak akses jalur (pengajuan), di sambat warga juga bisa,” katanya.

“Tidak ada biaya, yang ada itu penggantian pohon. Di SSW Alfa sudah dijelaskan, jika ada warga meminta bantuan pemotongan pohon, silakan mengisi di aplikasi SSW Alfa, pohonnya apa, diameter berapa, kemudian harus diganti apa. Itu bisa lebih detail di SSW Alfa,” tegasnya.

DLH Surabaya menerapkan skala prioritas perantingan pohon berdasarkan tingkat bahaya.

“Teman-teman (DLH) kalau ada pengusulan perantingan itu memang kami cek dulu kondisi tanamannya. Jadi memang ada prioritas-prioritas, kalau memang ini (pohon) rawan keropos dan membahayakan, tentu itu yang menjadi prioritas kami,” ujarnya.

Termasuk prioritas lokasi, jalan raya dan kondisinya berpotensi membahayakan pengendara atau mengganggu lalu lintas diutamakan.

“Misalnya (pohon) di tepi jalan raya, bisa mengganggu lalu lintas dan sebagainya ini juga kami prioritaskan. Jadi, teman-teman DLH harus memprioritaskan, ranting pohon yang ada di jalan raya yang memang kondisinya butuh segera diranting,” tandasnya. (lta/iss)


Artikel Asli

Berikan komentar Anda
Lanjut baca:

thumb
Libur Telah Tiba, Sudah 47 Ribu Kendaraan Menyeberang ke Sumatera dari Jawa Hingga H-5 Natal
• 12 jam lalutvonenews.com
thumb
Atlet Badminton Perempuan Pontianak Sabet Juara di Kejurnas PBSI 2025
• 22 jam lalukumparan.com
thumb
Buntut Meninggalnya Sopir Truk Sampah Bantargebang, DLH DKI Gelar Cek Kesehatan Hari Ini
• 4 jam lalukompas.com
thumb
Pemerintah dan Pengusaha Bersinergi Kirim Bantuan CSR untuk Korban Bencana Sumatera
• 30 menit laludisway.id
thumb
Ramalan Cinta Shio 23 Desember 2025: Tikus, Kerbau, Macan, Kelinci, Naga hingga Babi
• 10 menit lalutvonenews.com
Berhasil disimpan.