HARIAN FAJAR, BULUKUMBA – Dalam rangka memperingati hari ibu yang ke-97 tahun menjadi momentum untuk merefleksi peran ibu terhadap anak-anaknya. Apalagi di zaman sekarang yang serba digital.
Di zaman seperti ini, diperlukan pengawasan ketat terhadap aktivitas anak, baik di dalam rumah maupun di luar rumah. Karena saat ini, aktivitas anak tidak terpungkiri banyak melakukan aktivitas di sosial media.
Dari aktivitas itu, diperlukan peran orang tua, khusunya seorang ibu. Hal demikian diperlukan agar anak tidak melakukan aktivitas yang tidak sewajarnya di sosial media.
Selain itu, dalam hal kesehatan, peran strategis seorang ibu juga diperlukan. Khusunya dalam melakukan pengawasan terhadap makanan dan minuman yang akan dikonsumsi oleh anak-anaknya.
Nurhidayah yang merupakan Mahasiswa Rekognisi Pembelajaran Lampau (RPL) Poltekkes Kemenkes Makassar, ia menyatakan bahwa kesehatan anak dapat ditopang dengan pola makan yang sehat dan seimbang.
Menurut perempuan dua anak itu menyatakan bahwa peran ibu dalam menjaga pola makan anak sangatlah krusial.
Seorang ibu, kata Yaya sapaannya, tidak hanya bertanggung jawab atas penyediaan makanan, tetapi juga berperan dalam pembentukan kebiasaan makan, pengaturan porsi, serta edukasi gizi anak.
“Optimalisasi peran ibu melalui peningkatan pengetahuan dan kesadaran gizi dapat menjadi strategi efektif dalam meningkatkan status gizi anak dan mencegah berbagai masalah gizi di masa depan,” ucap Nurhidayah yang juga merupakan Ahli Gizi RSUD Andi Sulthan Daeng Radja Bulukumba kepada Harian Fajar, Senin, 22 Desember 2025.
Di momentum hari ibu ini, ia berharap agar dirinya dan ibu yang lain dapat menjadi ibu yang baik demi anak-anak di masa mendatang.
“Semoga kita mampu menjadi ibu yang cukup baik, yang hadir dengan cinta, doa, dan usaha terbaik untuk masa depan anak-anak kita,” tutupnya. (fad)





