Polda Jateng Tetapkan AKBP Basuki Tersangka Kasus Kematian Levi Dosen Untag

kumparan.com
2 jam lalu
Cover Berita

Polda Jawa Tengah menetapkan AKBP Basuki (56 tahun) sebagai tersangka dalam kasus kematian dosen Universitas 17 Agustus 1945 (Untag), Dwinanda Linchia Levi (35).

Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Jateng, Kombes Pol Dwi Subagio, mengatakan Basuki dijerat Pasal 306 jo Pasal 304 KUHP serta Pasal 359 KUHP tentang kelalaian yang menyebabkan orang meninggal dunia.

“Sudah jadi tersangka. Pasalnya tentang tidak melakukan pertolongan kepada orang yang membutuhkan pertolongan atau mengabaikan,” ujar Subagio, Senin (22/12).

Ia menyebut Basuki terancam pidana hingga lima tahun penjara atas kematian Levi yang merupakan kekasihnya.

“Kalau Pasal 306 ancamannya tiga tahun. Kalau Pasal 359 ancamannya lima tahun penjara,” jelas Subagio.

Ia menegaskan kasus ini akan ditangani secara transparan dan terbuka. Pihaknya juga akan segera melimpahkan berkas perkara ke kejaksaan.

“Siapa pun yang ditetapkan sebagai tersangka, kami akan melakukan proses penegakan hukum, administrasi penyidikan, lalu melimpahkannya ke kejaksaan,” tegasnya.

Levi ditemukan meninggal dunia dalam kondisi telanjang di dalam kamar sebuah rumah di kawasan Jalan Telaga Bodas Raya, Kelurahan Karangrejo, Kecamatan Gajahmungkur, Kota Semarang, pada Senin (17/11).

AKBP Basuki merupakan orang terakhir yang bersama korban sebelum meninggal dunia sekaligus kekasih korban. Saat itu, Levi diduga dalam kondisi sakit, karena sehari sebelum meninggal sempat berobat ke RS Tlogorejo Semarang.

Atas kasus ini, Basuki juga dipecat sebagai anggota Polri karena melanggar Kode Etik Profesi Polri, terkait perselingkuhan dan hidup bersama korban tanpa ikatan pernikahan. Namun, Basuki mengajukan banding atas putusan tersebut.

Penjelasan Basuki

Sebelumnya kepada kumparan, Basuki pernah menjelaskan hubungannya dengan Levi.

"Saya teman dekatnya, kenal sejak Levi kuliah S3. Sekarang sudah doktor dia, sudah mau profesor malah," ujar Basuki, Selasa (18/11).

Menurut Basuki, Levi sudah mengidap sakit sejak lama. "Gulanya tinggi, tensi darahnya juga tinggi," katanya.

Nah, pada Minggu sore (16/11), kondisi kesehatan Levi kian parah sehingga matanya kunang-kunang. "Malamnya muntah-muntah terus," ujar Basuki.

"Saya datang ke kosnya Levi untuk mengantar ke rumah sakit (RS)," ujarnya. Basuki memang mengenal "hotel" tersebut sebagai tempat kos Levi, "Di situ kan dia kos, dia dari Perantauan, aslinya orang Purwokerto (KTP Banyumas), bapak-ibunya sudah meninggal."

Di RS, menurut Basuki, Levi sempat diinfus. Sepulang dari RS, kondisinya nampak tidak berubah.

Basuki pun meninggalkan Levi di kamarnya, dan kembali lagi ke kamar itu pada Senin (17/11) pukul 12.30 WIB.

Begitu Basuki membuka kamar Levi, ia melihat Levi sudah dalam kondisi tak bernyawa, dalam posisi terlentang di lantai tanpa busana.

"Terakhir saya antar dan melihatnya masih hidup, itu Levi pakai kaus biru-kuning dan celana training-an. Makanya (pas melihat), 'Loh, kok di bawah (lantai)?'," kata Basuki.


Artikel Asli

Berikan komentar Anda
Lanjut baca:

thumb
Bandara Hang Nadim Batam Siapkan Posko Nataru Hadapi Lonjakan Penumpang Libur Panjang
• 21 jam lalubisnis.com
thumb
Saran JK: Berikan Kayu Gelondongan Banjir Bandang Sumatra ke Rakyat
• 1 jam lalucnbcindonesia.com
thumb
Kemenkop Beberkan Progres Pembangunan SPBU Nelayan
• 23 jam lalubisnis.com
thumb
Pemandian Air Panas 13 Guci di Tegal Ditutup Sementara Akibat Banjir
• 11 jam lalugenpi.co
thumb
Danantara Bersama BP BUMN dan BTN Kerahkan Bantuan untuk Korban Banjir Sumatera
• 20 jam laluwartaekonomi.co.id
Berhasil disimpan.