Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), Sri Sultan Hamengku Buwono X, menyerahkan bantuan living cost atau jaminan hidup kepada mahasiswa asal Aceh, Sumatra Utara, dan Sumatera Barat, senilai total Rp2.332.800.000. Penyerahan bantuan dilakukan di Kompleks Kepatihan Yogyakarta, Senin (22/12).
Bantuan tersebut ditujukan bagi 1.296 mahasiswa di DIY yang terdampak bencana hidrometeorologi di wilayah Sumatera. Masing-masing mahasiswa mendapatkan bantuan sebesar Rp300 ribu per bulan selama 6 bulan. Dukungan ini diberikan untuk membantu keberlanjutan studi para mahasiswa yang sedang menempuh pendidikan di Yogyakarta.
Sultan menegaskan, bantuan diberikan agar mahasiswa dari daerah terdampak bencana tidak sampai putus kuliah. “Bagaimana para mahasiswa yang belajar di sini, itu kami bisa berbuat sesuatu agar tujuan mereka datang ke Jogja untuk belajar itu tidak putus di tengah jalan,” ujar Sultan dalam sambutannya, Senin (22/12).
Dalam kesempatan itu, Sultan juga menyampaikan bahwa langkah tersebut merupakan kelanjutan dari tradisi yang pernah dilakukan ayahandanya, Sultan Hamengku Buwono IX, saat peristiwa Pemerintahan Revolusioner Republik Indonesia (PRRI) di Sumatera Barat. “Itu semua mahasiswa Sumatra Barat pada waktu kejadian PRRI itu yang sekolah di sini dibantu,” lanjutnya.
Menurut Sultan, kisah tersebut tidak ia dengar langsung dari HB IX, melainkan dari para gubernur Sumatera Barat lintas generasi. “Tapi itu saya dapat bukan dari orang tua saya sendiri, tapi dari dua generasi gubernur yang ada di Sumatera Barat yang cerita ke saya, bahwa mereka bisa melanjutkan pendidikan di Jogja sampai selesai karena pada waktu peristiwa PRRI itu tidak bisa dikirimi orang tuanya, sehingga ditanggung oleh Pemerintah Daerah,” ujar Sultan.
Selain bantuan living cost, Pemerintah Daerah DIY juga telah menyalurkan bantuan beras kepada mahasiswa asal daerah bencana di Yogyakarta pada pekan lalu. Bantuan beras tersebut didistribusikan melalui asrama-asrama mahasiswa.
