Grid.ID- Gubernur Dedi Mulyadi anjurkan angkutan umum diliburkan. Hal ini dilakukan sebagai langkah antisipasi potensi macet saat Natal dan Tahun Baru.
Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi, meminta Pemerintah Kota Bandung untuk mengantisipasi potensi kemacetan selama libur panjang Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2026. Salah satu caranya yaitu dengan mempertimbangkan meliburkan operasional angkutan kota (angkot).
"Mungkin nanti angkutan kota Bandung bisa libur dulu, mudah-mudahan anggaran Pak Wali cukup," ujar Dedi Mulyadi, dilansir dari Kompas.com.
Dedi menilai bahwa lonjakan wisatawan berpotensi meningkatkan kemacetan di Kota Bandung, terlebih lagi volume kendaraan pribadi dipastikan bertambah saat musim liburan. Dia menekankan, penanganan kemacetan ini membutuhkan kesiapan petugas di lapangan.
"Ya, kemacetan Kota Bandung, ya kalau diserbu wisatawan pasti jumlah mobil banyak. Pasti ada antrean," jelasnya.
Dedi menyebut bahwa ada dua persoalan utama yang kerap memicu kemacetan, yaitu parkir sembarangan dan kendaraan mogok. Dia lalu mencontohkan kebijakan peraturan lalu lintas di kawasan Puncak, Jawa Barat, saat libur panjang.
"Kalau kita di Puncak, kan ada kebijakan selama empat hari seluruh angkutan umum di wilayah Puncak dikasih kompensasi, mereka libur dulu," tutur Dedi.
Adapun, Wali Kota Bandung Muhammad Farhan belum memberikan keterangan terkait anjuran meliburkan angkutan umum tersebut. Meski begitu, dia memastikan sudah memiliki cara lain untuk mengantisipasi kemacetan saat Nataru.
"Kalau untuk Nataru, menyambung apa yang disampaikan pak gubernur tadi, satu dari Dishub kita akan melakukan dua operasi. Satu penertiban parkir, jadi semua yang namanya potensi terjadi parkir liar akan kita jaga sedemikian rupa," ucap Farhan.
Farhan menjelaskan bahwa jika terjadi pelanggaran maka akan langsung dilakukan penindakan. Sedangkan, untuk mencegah mobil mogok yang membuat macet, pihaknya sudah memiliki beberapa derek yang sangat baik.
"Nanti (mobil mogok) tinggal diangkut seperti forklift sudah bisa dijalankan oleh kita," katanya.
Selain itu, pihaknya juga sudah berkoordinasi dengan aparat kepolisian. Hal ini bertujuan untuk menjamin keselamatan dan kenyamanan selama libur Nataru, termasuk mencegah terjadinya kemacetan.
"Untuk meminimalkan tingkat kecelakaan dan memaksimalkan keamanan, kita bekerja sama dengan Polrestabes dan juga Kodim, itu menjadi sangat kuat," jelas Farhan.
Selain memastikan perihal lalu lintas, Gubernur Dedi Mulyadi juga akan menjamin Jawa Barat aman dan kondusif menghadapi perayaan Natal dan Tahun Baru. Hal ini dibuktikan Dedi dengan menghadiri ibadah dan perayaan Natal di GBI Barangsiang, Jalan Barangsiang, Kota Bandung, Jumat (19/12/2025) malam.
"Ya hari ini menghadiri perayaan Natal temen-temen, dan saya mengucapkan selamat. Natal dilaksanakan dalam keadaan aman, damai, dan mudah-mudahan jauh dari bencana," ujar Dedi.
Melansir dari TribunJabar.id, terkait adanya teror barang misterius diduga bom di kawasan itu, Dedi memastikan bahwa tak boleh ada orang atau kelompok yang mengganggu kegiatan ibadah. Datangnya Dedi ke tempat itu menjadi tanda bahwa tempat tersebut telah aman.
"Walaupun dinyatakan sebelumnya ada insiden, saya datang kan, ini bukti bahwa saya sebagai Gubernur menyatakan Jawa Barat dalam keadaan aman," tambahnya.
Sebelumnya, memang sempat diberitakan ada barang misterius yang diduga bom ditemukan di depan pintu Gereja GKPS yang juga ada di kawasan ruko Barangsiang Kosambi. Pengamanan dilakukan Polda Jabar dan Polresta Bandung. Aparat tengah menelusuri keberadaan barang mencurigaan itu, termasuk lambang X yang ada di lokasi itu. (*)
Artikel Asli
