SURABAYA, KOMPAS - Pergerakan masyarakat Jawa Timur dasarian terakhir 2025 meningkat. Dengan angkutan umum dan kendaraan pribadi, mereka akan merayakan libur Natal 2025 dan Tahun Baru 2026.
Senin (22/12/2025) merupakan H-3 Natal yang jatuh serta dirayakan oleh umat Kristiani pada 25 Desember 2025. Selain itu, H-10 dari Tahun Baru 2026. Dasarian atau sepuluh hari terakhir tahun ini sudah masuk waktu libur Nataru yang bersamaan dengan libur akhir semester genap sekolah.
Dinas Perhubungan Jatim memprediksi pergerakan warga keluar dari provinsi ini sekitar 14 juta. Jumlah ini setara 34,2 persen dari populasi yang 41 juta jiwa. Namun, pergerakan masuk diduga lebih tinggi, yakni mencapai 16 juta jiwa.
PT Pelabuhan Indonesia (Persero) memprediksi lebih dari 154.000 penumpang akan naik dan turun di Pelabuhan Tanjung Perak, Surabaya. Jumlah itu naik 5 persen dibandingkan dengan masa angkutan tahun lalu yang 147.000 penumpang.
Menurut General Manager Cabang Kalimas GSN Pelindo Regional 3 Sub-Regional Jawa Ana Adiliya, masa angkutan untuk pelayaran tahun ini berlangsung 10 Desember 2025 - 9 Januari 2026. ”Kami telah mendirikan pos komando, perbaikan dan peningkatan layanan serta fasilitas demi keselamatan, keamanan, dan kenyamanan penumpang pelayaran,” ujarnya.
Di Terminal Penumpang Gapura Surya Nusantara, telah selesai peremajaan ruang tunggu, perbaikan jalur embarkasi dan debarkasi, peningkatan area transit, penguatan tanda, rambu, signage dan informasi, penataan area parkir, dan penghijauan.
Secara terpisah, Mustamin, Kepala Bidang Perkapalan dan Kepelautan Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Utama Tanjung Perak menyatakan, untuk melayani masa angkutan Natal dan Tahun Baru telah dan terus dioperasikan 38 kapal dari 6 operator dengan total kapasitas angkut 44.000 orang. Sebanyak 13 kapal penumpang, 24 kapal roll on roll off (Ro-Ro), dan 1 kapal perintis dioperasikan oleh PT Pelayanan Nasional Indonesia (Persero), PT Dharma Lautan Utama, PT Damai Lautan Nusantara, dan swasta lainnya.
”Seluruh kapal yang beroperasi selama masa angkutan Nataru telah melalui proses pemeriksaan kelaiklautan sesuai standar dan ketentuan meliputi aspek keselamatan, kapasitas angkut penumpang, dan kelengkapan alat-alat keselamatan,” ujar Mustamin.
Untuk mencegah atau menekan dampak kecelakaan terkait cuaca buruk selama musim hujan, otoritas telah menginstruksikan seluruh operator selalu memantau perkembangan cuaca dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG).
Sementara itu, PT Kereta Api Indonesia (Persero) Daerah Operasi 8 Surabaya menyediakan lebih dari 449.000 kursi untuk penumpang Nataru. Lebih dari 215.000 kursi telah terbeli sedangkan sisanya diprediksi akan habis dalam masa angkutan kurun 18 Desember 2025 - 4 Januari 2026.
Menurut Manajer Hubungan Masyarakat Daop 8 Surabaya Mahendro Trang Buwono, kurun 18-21 Desember 2025 ini, akumulasi keberangkatan dan kedatangan penumpang telah mencapai 156.000 orang. ”Rute favorit penumpang Daop 8 Surabaya ialah Yogyakarta, Jakarta, Bandung, dan Ketapang (Banyuwangi),” ujarnya.
Mahendro melanjutkan, Daop 8 Surabaya selama masa angkutan ini mengoperasikan 58 KA terdiri atas 51 KA reguler dan 7 KA tambahan. KAI juga mengoordinasi 3.500 petugas untuk keselamatan, keamanan, dan kelancaran perjalanan masa angkutan. Selain itu, 100 petugas untuk penjaga jalan lintasan tambahan serta pemeriksa lintasan ketika hujan dan untuk daerah rawan terdampak bencana hidrometeorologi.
Sementara itu, Gerbang Tol Warugunung mencatat kurun H-7 sampai H-5 Natal ada 70.200 kendaraan menuju Surabaya sedangkan 69.600 kendaraan meninggalkan ibu kota Jatim tersebut ke arah Jakarta. Jumlah kedatangan itu naik 16 persen dari situasi normal sedangkan keberangkatan naik 7 persen.
Untuk Tol Trans-Jawa ruas Surabaya-Malang, PT Jasamarga Pandaan Malang mencatat 132.400 kendaraan memasuki Malang melalui Gerbang Tol Purwodadi, Lawang, Singosari, Pakis, dan Malang. Jumlah itu tercatat kurun H-7 sampai H-4 atau Senin pagi tadi.
Volume kendaraan yang memasuki Malang itu naik 2-3 persen dibandingkan dengan situasi normal yang 129.500 kendaraan. Kenaikan volume kendaraan itu membuktikan bahwa wilayah Malang Raya atau selingkar Bromo-Tengger-Semeru masih menjadi tujuan wisata favorit di Jatim terutama untuk warga Surabaya. Kawasan lainnya ialah selingkar Penanggungan-Arjuno-Welirang-Anjasmoro yakni Mojokerto-Jombang yang berdekatan dengan Malang. Juga ada Jember-Banyuwangi, Madiun Raya, hingga pesisir selatan Jatim.
Kepala Polda Jatim Inspektur Jenderal Nanang Avianto mengatakan, sedang berlangsung Operasi Lilin Semeru. Operasi ini kurun 20 Desember 2025 - 2 Januari 2026. Sebanyak 14.000 petugas gabungan Polri, TNI, pemerintah, dan pemangku kepentingan lainnya dilibatkan untuk keselamatan, keamanan, dan kelancaran perjalanan masyarakat.
Berdasarkan prediksi Kementerian Perhubungan, masa angkutan Nataru ini akan melibatkan pergerakan 119 juta orang. Jumlah itu naik 8 persen daripada tahun lalu. ”Di Jatim, pengamanan jalur dilakukan sejak dari akses masuk, di dalam wilayah, dan penyeberangan ke Pulau Bali,” kata Nanang.
Secara terpisah, Kepala Dinas Perhubungan Jatim Nyono mengatakan, untuk angkutan Nataru ini secara total melibatkan 6.300 bus, 100 KA, lebih dari 240 perjalanan penyeberangan, 55 kapal, dan 200 pesawat untuk tujuh bandar udara.
”Kami siap menjalankan masa angkutan Nataru ini. Kami juga berharap kesiapan dan kewaspadaan masyarakat,” ujar Nyono.
Puncak mudik atau keberangkatan diperkirakan pada 24 Desember 2025 atau H-1 Natal. Adapun, puncak balik atau kepulangan warga diprediksi terjadi pada 2 Januari 2026 atau H+2 Tahun Baru.
Nyono mengimbau masyarakat untuk mematuhi aturan lalu lintas, mengikuti arahan petugas, menghindari melalui kawasan rawan banjir dan tanah longsor, menunda perjalanan atau amat berhati-hati jika terjadi cuaca buruk, dan tidak mengoperasikan kendaraan yang tidak prima atau tidak andal.



