Pemerintah Provinsi DKI Jakarta merilis keputusan mengenai lokasi penyambutan Tahun Baru 2026 yang difokuskan di delapan titik di seluruh ibu kota. Gubernur DKI Jakarta, Pramono Anung Wibowo, mengungkapkan bahwa Bundaran Hotel Indonesia (HI) akan menjadi pusat acara utama. Pramono menyatakan bahwa dari 14 titik awal yang dipersiapkan, akhirnya diputuskan untuk memangkas lokasi menjadi hanya 8 titik. Yang mencakup beberapa lokasi yang selama ini menjadi tradisi, seperti Monumen Nasional, yang tidak akan digunakan tahun ini.
Pejabat daerah DKI Jakarta, seperti Wakil Gubernur dan Sekretaris Daerah, juga akan hadir di Bundaran HI sebagai wujud dukungan terhadap acara tersebut. Sementara di titik-titik lainnya, wali kota setempat akan mewakili pemerintahan daerah. Pemangkasan titik lokasi tersebut dimaksudkan untuk menyederhanakan perayaan malam pergantian tahun.
Kebijakan Tanpa Kembang ApiSalah satu kebijakan tegas yang dikeluarkan oleh Gubernur Pramono adalahlarangan pesta kembang api di seluruh wilayah Jakarta. Bahkan, Pramono menyampaikan pihak swastra juga dilarang untuk menyalakan kembang api tahun ini.
Dikutip dari antara Pramono menyampaikan "Untuk wilayah seluruh Jakarta, yang diadakan oleh pemerintah maupun swasta, kami meminta untuk tidak ada kembang api dan kami akan mengeluarkan surat edaran untuk hal tersebut,”
Pramono mengaku Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jakarta tidak bisa mengatur pesta kembang api perorangan. Namun, dia juga menghimbau agar masyarakat juga tidak menyalakan kembang api sebagai bentuk empati terhadap korban bencana yang terjadi di Indonesia, khususnya di Sumatera. Pramono menyatakan bahwa kegiatan yang lebih sederhana dapat menjadi bentuk empati kepada saudara-saudara yang sedang berjuang menghadapi dampak bencana.




:strip_icc()/kly-media-production/medias/1855858/original/022041600_1517486603-20180201-Cuaca-Ekstrem-IA1.jpg)