Hunian Tak Layak di Jakarta: 20 Orang Tidur Bergantian di Satu Rumah

kompas.com
5 jam lalu
Cover Berita

JAKARTA, KOMPAS.com - Sekretaris Fraksi PDI Perjuangan (PDI-P) DPRD DKI Jakarta, Dwi Rio Sambodo, menyebut masih banyak rumah tak layak huni di Jakarta yang kerap luput dari perhatian pemerintah.

Temuan lapangan menunjukkan satu rumah petak di beberapa wilayah padat penduduk bisa dihuni puluhan orang.

"Di daerah itu, mereka itu enggak sedikit yang satu rumah petak kecil dihuni oleh 16 sampai 20 anggota keluarganya," ujar Rio dalam diskusi publik "Refleksi Akhir Tahun 2025: Jejak Aspirasi Rakyat Jakarta" di Bentara Budaya Jakarta, Jakarta Barat, Senin (22/12/2025).

Baca juga: Suswono: Ridwan Kamil Disuruh Pak Prabowo ke Jakarta untuk Benahi Rumah Kumuh

Akibat kepadatan penduduk yang tinggi itu, warga tidak memiliki ruang yang memadai untuk beristirahat secara bersamaan, sehingga mereka terpaksa tidur bergantian demi menyesuaikan dengan keterbatasan tempat yang ada.

"Tidurnya shift-shiftan (bergantian). Nah oleh sebab itu, bagi kami Fraksi PDI Perjuangan, mereka itu harus punya tempat yang layak, menghadirkan keadilan adalah sesuatu yang mutlak dan tidak bisa ditawar-tawar lagi," tambah Rio.

var endpoint = 'https://api-x.kompas.id/article/v1/kompas.com/recommender-inbody?position=rekomendasi_inbody&post-tags=Hunian Tak Layak Jakarta, DPRD DKI Jakarta Soroti Rumah Kumuh, Satu Rumah Dihuni 20 orang, Tidur Bergantian di Rumah Padat Penduduk&post-url=aHR0cHM6Ly9tZWdhcG9saXRhbi5rb21wYXMuY29tL3JlYWQvMjAyNS8xMi8yMi8xOTQ5NDk3MS9odW5pYW4tdGFrLWxheWFrLWRpLWpha2FydGEtMjAtb3JhbmctdGlkdXItYmVyZ2FudGlhbi1kaS1zYXR1LXJ1bWFo&q=Hunian Tak Layak di Jakarta: 20 Orang Tidur Bergantian di Satu Rumah§ion=Megapolitan' var xhr = new XMLHttpRequest(); xhr.addEventListener("readystatechange", function() { if (this.readyState == 4 && this.status == 200) { if (this.responseText != '') { const response = JSON.parse(this.responseText); if (response.url && response.judul && response.thumbnail) { const htmlString = `
${response.judul}
Artikel Kompas.id
`; document.querySelector('.kompasidRec').innerHTML = htmlString; } else { document.querySelector(".kompasidRec").remove(); } } else { document.querySelector(".kompasidRec").remove(); } } }); xhr.open("GET", endpoint); xhr.send();

Ketua Fraksi PDI-P DPRD DKI Jakarta, Pantas Nainggolan, menyebut fakta kemiskinan sering tersembunyi di balik gedung-gedung tinggi Jakarta.

"Begitu kita masuk kadang-kadang membuat kita juga terenyuh dengan fakta-fakta yang ada. Ada kadang-kadang kita temukan orang yang tidurnya pun harus sif-sifan," ujar Pantas.

Fenomena tidur bergantian terjadi karena kepadatan penduduk dan keterbatasan ekonomi warga.

"Nah, karena padatan dan keterbatasan ruang dan di samping juga karena kemampuan ekonomi yang sangat terbatas," jelasnya.

Baca juga: Gandeng Swasta, Pemprov DKI Renovasi 10 Rumah Tak Layak Huni di Kamal Muara

Rio menilai kondisi ini ironi di tengah status Jakarta sebagai kota megah.

Ia mengingatkan Pemprov DKI agar pengembangan Kota Global juga memperhatikan kesejahteraan warga.

"Jakarta memang sebagai kota megah, kota kaya raya. Begitu datanya. Tapi Jakarta sesungguhnya adalah kota yang sangat ekstrem, ekstrem yang kayanya kaya banget, ekstrem yang miskinnya miskin banget," kata Rio.

"Makanya enggak heran kenapa Rhoma Irama bikin lagu 'Yang kaya makin kaya, yang miskin makin miskin.' Kurang lebih kayak gitu. Nah Jakarta disuguhkan oleh kondisi seperti itu," sambungnya.

Menurut Rio, tingkat kesenjangan di Jakarta adalah tertinggi kedua di Indonesia setelah DIY, dengan rasio 4,48 persen.

googletag.cmd.push(function() { googletag.display('div-gpt-for-outstream'); });
.ads-partner-wrap > div { background: transparent; } #div-gpt-ad-Zone_OSM { position: sticky; position: -webkit-sticky; width:100%; height:100%; display:-webkit-box; display:-ms-flexbox; display:flex; -webkit-box-align:center; -ms-flex-align:center; align-items:center; -webkit-box-pack:center; -ms-flex-pack:center; justify-content:center; top: 100px; }
LazyLoadSlot("div-gpt-ad-Zone_OSM", "/31800665/KOMPAS.COM/news", [[300,250], [1,1], [384, 100]], "zone_osm", "zone_osm"); /** Init div-gpt-ad-Zone_OSM **/ function LazyLoadSlot(divGptSlot, adUnitName, sizeSlot, posName, posName_kg){ var observerAds = new IntersectionObserver(function(entires){ entires.forEach(function(entry) { if(entry.intersectionRatio > 0){ showAds(entry.target) } }); }, { threshold: 0 }); observerAds.observe(document.getElementById('wrap_lazy_'+divGptSlot)); function showAds(element){ console.log('show_ads lazy : '+divGptSlot); observerAds.unobserve(element); observerAds.disconnect(); googletag.cmd.push(function() { var slotOsm = googletag.defineSlot(adUnitName, sizeSlot, divGptSlot) .setTargeting('Pos',[posName]) .setTargeting('kg_pos',[posName_kg]) .addService(googletag.pubads()); googletag.display(divGptSlot); googletag.pubads().refresh([slotOsm]); }); } }

"Jangan sampai kemudian Kota Global dimaknai hanya sebagai kota yang berdaya saing. Pertanyaannya kalau berdaya saing, yang bisa bersaing siapa? Bagi kami mau Kota Global atau tidak, yang penting bahwa rakyat dan warga Jakarta mendapatkan keadilan yang hadirnya nyata," ucap Rio.


Artikel Asli

Berikan komentar Anda
Lanjut baca:

thumb
Kejagung Lelang 4 Lahan Pembobol Bank BUMD Andi Winarto, Laku Rp5,4 Miliar
• 23 jam lalurctiplus.com
thumb
SBY: Kalau Ditanya Arti Cinta Saya dengan Almarhumah Ibu Ani, Sebetulnya Dinding Ini Sudah Bercerita
• 10 jam lalukompas.tv
thumb
Permintaan Safe Haven Naik, Harga Perak Capai Rekor Tertinggi
• 16 jam lalumetrotvnews.com
thumb
Turun Tangan Bantu Korban Banjir Sumatera, Jusuf Kalla Beraksi Borong Alat Kebersihan di Toko Bangunan
• 11 jam lalufajar.co.id
thumb
Sentimen Nataru Angkat IHSG ke Level 8.645
• 7 jam lalumetrotvnews.com
Berhasil disimpan.