Cirebon: Sejumlah kiai sepuh Jawa Barat menggelar forum silaturahmi di Pondok Buntet Pesantren, Cirebon, Senin, 22 Desember 2025. Pertemuan tersebut menghasilkan tiga keputusan penting sebagai respons sari dinamika dan persoalan yang tengah terjadi di Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU).
Forum ini diinisiasi oleh Sesepuh Pondok Buntet Pesantren, KH Adib Rofiuddin, sebagai ikhtiar tabayun dan upaya menjaga keutuhan Jam’iyyah Nahdlatul Ulama (NU). Pertemuan tersebut dihadiri sejumlah kiai sepuh dari berbagai pesantren di Jawa Barat.
Sejumlah kiai sepuh yang datang antara lain:
- KH Sa’dulloh dari Pondok Pesantren Alhikamusalafryah Sumedang
- KH Mamal Mali Murtadho dari Pondok Pesantren Almusri Cianjur
- KH Tb Agus Fauzan dari Pondok Pesantren Al Falak Pagentongan
- KH Abdullah Mukhtar dari Pondok Pesantren An-Nidzom Sukabumi
“Hari ini para kiai sepuh Jawa Barat melaksanakan pertemuan dan musyawarah dalam rangka silaturahmi, tabayun, serta ikhtiar menjaga keutuhan dan kemaslahatan Jam’iyyah Nahdlatul Ulama,” ujar Adib, di Cirebon, Senin, 22 Desember 2025.
Gus Yahya bersama KH. Adib Rofiudin Izza dan sejumlah kiai sepuh lainnya, saat melakukan silaturahmi di Pondok Buntet Pesantren.
Dalam forum tersebut, para kiai sepuh menyepakati tiga sikap bersama, pertama Forum Kiai Sepuh menyatakan keprihatinan mendalam atas musibah dan dinamika yang menimpa PBNU. Forum mengajak seluruh warga Nahdliyin, khususnya di Jawa Barat, untuk memperbanyak doa agar persoalan tersebut segera berakhir dengan membawa maslahat bagi NU.
Kedua, Forum Kiai Sepuh Jawa Barat menyatakan dukungan penuh terhadap ikhtiar para masyayikh dan Mustasyar PBNU yang telah berupaya mempertemukan pihak-pihak yang berselisih melalui forum-forum ulama di Ploso, Tebuireng, dan Lirboyo.
“Bahwasanya ishlah ‘alal haq adalah jalan terbaik, sehingga menempatkan yang haq sebagai haq dan yang bathil sebagai bathil, serta mendorong kedua belah pihak untuk duduk bersama menyelesaikan masalah internal PBNU,” kata Adib.
Baca Juga :
Gus Yahya Tegaskan Patuh pada Keputusan Mustasyar, Siap Jalankan Islah“Keputusan ini merupakan wujud khidmah para kiai sepuh kepada agama, umat, dan Jam’iyyah Nahdlatul Ulama, dengan senantiasa mengharap ridha Allah SWT,” tambah Adib.
Adib juga mengungkapkan bahwa pihaknya telah mengundang Rais Aam PBNU KH Miftachul Akhyar dan Ketua Umum PBNU KH Yahya Cholil Staquf (Gus Yahya) untuk hadir dalam pertemuan tersebut. Namun, dari undangan tersebut, hanya Gus Yahya yang dapat menghadiri forum kiai sepuh Jawa Barat di Buntet Pesantren.
Forum ini diharapkan menjadi bagian dari ikhtiar kolektif para ulama sepuh dalam menjaga persatuan, marwah, dan keberlangsungan Nahdlatul Ulama sebagai jam’iyyah diniyyah ijtima’iyyah.


