KSP harap program perumahan pemerintah cetak pengembang berkualitas

antaranews.com
5 jam lalu
Cover Berita
Jakarta (ANTARA) - Kepala Staf Kepresidenan (KSP) Muhammad Qodari berharap program perumahan pemerintah yang saat ini dikerjakan oleh Kementerian Perumahan dan Kawasan Permukiman (Kemen PKP) juga dapat mencetak pengembang-pengembang (developer) yang berkualitas.

Pasalnya, Qodari menjelaskan pemerintahan Presiden Prabowo Subianto memiliki target besar di sektor perumahan, mulai dari pembangunan rumah-rumah bersubsidi yang baru, hingga renovasi rumah-rumah warga yang tidak layak huni. Setidaknya, ada tiga juta rumah layak huni bersubsidi yang ditargetkan terbangun dalam periode pemerintahan Presiden Prabowo.

"Pak Ara dan Kementerian PKP membangun suatu ekosistem untuk mengerjakan pekerjaan raksasa ini, pekerjaan besar ini. Di dalamnya, ada developer, kemudian ada perbankan, ada asosiasi perumahan," kata Qodari dalam siaran resmi Kantor Staf Presiden di Jakarta, Senin.

Ara yang disebut oleh Qodari merujuk kepada Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman Maruarar Sirait.

Baca juga: Saksikan akad massal KPR, Prabowo: 29 juta warga belum punya rumah

Qodari kemudian mengungkap harapannya bahwa ekosistem yang dibangun oleh Kementerian Perumahan dan Kawasan Pemukiman itu dapat mencetak pengembang-pengembang perumahan subsidi yang berkualitas.

"Dalam ekosistem yang dibangun oleh Kementerian Perumahan ini Insyaallah kualitasnya bagus, prosesnya cepat dan mudah, biayanya diringankan," ujar Kepala Staf Kepresidenan.

Di Kota Serang, Banten, Sabtu (20/12), Presiden Prabowo Subianto memimpin acara akad massal dan serah terima kunci 50.030 rumah bersubsidi yang sebagian besar dari para penerima kunci merupakan masyarakat berpenghasilan rendah (MBR).

Dalam acara itu, sebanyak 300 akad digelar secara langsung di lokasi acara, diikuti oleh 11 bank penyalur, sementara 49.730 akad digelar secara online diikuti oleh 39 bank penyalur yang tersebar di 110 titik di 33 provinsi.

Kemudian, acara serah terima kunci rumah diwakili oleh sembilan penerima manfaat rumah bersubsidi, yaitu Diki Mubarok yang sehari-hari berprofesi sebagai guru honorer, kemudian Suyono (perwakilan dari kelompok difabel), Sanah Maemunah (sehari-hari berdagang kopi keliling), Suparmin (pengendara ojek online), Nana Suryana (penjaga ruang jenazah), Siti Fatimah (perwakilan dari serikat buruh), Bayu Bina (da'i/penceramah), Airin Ajiyanti (sehari-hari berprofesi nelayan), dan Ahmad Kurniadi (sehari-hari bekerja sebagai tukang cukur rambut/kapster).

Baca juga: Presiden Prabowo bagikan baju usai akad massal di Kota Serang

Baca juga: Menteri PKP: Pembangunan perumahan gerakkan 180 jenis industri


Artikel Asli

Berikan komentar Anda
Lanjut baca:

thumb
Nenek Ditolak Bayar Tunai di Gerai Roti O, Herwin Sudikta: Itu Melanggar Aturan BI
• 1 jam lalufajar.co.id
thumb
Kenali, Ini Deretan Program Presiden Prabowo bagi Pekerja dan Buruh
• 2 jam lalumedcom.id
thumb
Kemarin, PP soal jabatan Polri hingga 727 WNA ditolak masuk
• 8 jam laluantaranews.com
thumb
Pembelaan Insanul Fahmi Soal Nikah Siri: Inara Rusli Tak Pernah Tahu Status Saya
• 20 jam lalutabloidbintang.com
thumb
Pemulia Jamee Tak Pernah Surut, Ketulusan Penyintas Banjir Aceh
• 15 jam lalumetrotvnews.com
Berhasil disimpan.