Tak Ada Hak Istimewa, Gus Halim Ikut Asesmen Calon Ketua DPW PKB

jpnn.com
4 jam lalu
Cover Berita

jpnn.com - JAKARTA - Ketua DPP Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Bidang Pengelolaan Organisasi Legislatif dan Eksekutif Abdul Halim Iskandar membuka Uji Kelayakan dan Kepatutan (UKK) Tahap I Gelombang II bagi 60 calon Ketua Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) PKB dari seluruh Indonesia.

Pria yang disapa Gus Halim itu tidak hanya membuka kegiatan, tetapi juga turut menjadi peserta, yakni sebagai calon Ketua DPW PKB Jawa Timur dalam proses asesmen yang sama.

BACA JUGA: Legislator PKB Minta Pemerintah Mempercepat Pengadaan Lahan Relokasi Korban Bencana Sumatra

Hal ini ditegaskannya sebagai bentuk komitmen terhadap prinsip kesetaraan dan profesionalisme dalam pengelolaan organisasi partai.

Asesmen dilakukan oleh lembaga profesional yang secara khusus bakal menguji mereka selama dua hari, 22-23 Desember 2025.

BACA JUGA: PKB Yakin Presiden Prabowo Kuat Pimpin Bangsa Atasi Bencana

“Saya kali ini membuka UKK sebagai pelaksana, maka bajunya berbeda. Bagi yang protes saat saya pakai baju ini bisa saya coret. Namun, nanti setelah saya ganti baju seperti sahabat-sahabat semua, kedudukan sama,” ujar Gus Halim di kantor DPP PKB, Jalan Raden Saleh No. 9, Jakarta Pusat, Senin (22/12).

Gus Halim menegaskan bahwa seluruh proses penjaringan, penyaringan, hingga penetapan pimpinan partai, baik di tingkat DPW maupun DPC, dilakukan untuk memastikan PKB dikelola secara profesional, progresif, serta memiliki ukuran dan mekanisme yang dapat dipertanggungjawabkan.

Dia menuturkan bahwa terdapat dua prinsip utama dalam pelaksanaan UKK ini.

Pertama, memastikan seluruh pimpinan PKB memiliki kapasitas kepemimpinan yang memadai, yang salah satunya diukur melalui asesmen. Hasil asesmen tersebut akan ditindaklanjuti dalam UKK Tahap II yang berfokus pada pendalaman komitmen.

Kedua, kegiatan ini bertujuan memperkuat capacity development atau pengembangan kapasitas diri para calon pimpinan. Seluruh peserta diberikan ruang untuk berdiskusi langsung dengan tim penguji guna memahami dan mengevaluasi hasil asesmen masing-masing.

“Misalnya setelah asesmen muncul hasil terlalu otoriter, silakan didiskusikan. Bagaimana mengubah diri menjadi pemimpin yang tidak otoriter,” katanya.

Menurut Gus Halim, proses ini mendorong setiap pimpinan PKB untuk memahami dirinya sendiri secara utuh, termasuk mengenali karakter, kapasitas, dan tantangan kepemimpinan yang dihadapi.

“Prinsipnya kami ingin seluruh pimpinan PKB ini mengerti dirinya, who am I. Banyak persoalan menjadi keliru karena kita tidak paham siapa diri kita. Masalah rumit disepelekan, masalah sepele dianggap rumit,” tuturnya.

Mekanisme UKK ini juga menjadi roadmap bagi kepemimpinan PKB ke depan. Pola serupa akan diterapkan dalam pelaksanaan Musyawarah Cabang (Muscab) Serentak PKB pada 2026. (*/jpnn)


Redaktur & Reporter : Mufthia Ridwan


Artikel Asli

Berikan komentar Anda
Lanjut baca:

thumb
Miris! IDAI Laporkan Bayi Usia 3 Hari Jadi Korban Jiwa dalam Bencana Banjir Bandang di Aceh
• 3 jam laludisway.id
thumb
Ketua KPK: Kami Masih Butuh Kepolisian di Beberapa Penugasan
• 5 jam lalubisnis.com
thumb
Kim Woo Bin & Shin Min Ah Resmi Menikah, Gaun Pengantin Rp500 Juta Jadi Sorotan Dunia
• 4 jam laluintipseleb.com
thumb
Tuk Besar Dilarang Melintas di Jalan Tol Hingga 4 Januari 2026
• 8 jam lalueranasional.com
thumb
Walkot Pekanbaru Canangkan Penguatan Pendidikan Lingkungan di Sekolah
• 10 jam laludetik.com
Berhasil disimpan.