Bandung Raya hingga Jakarta Utara Alami Penurunan Tanah Lebih dari 5 Cm

genpi.co
4 jam lalu
Cover Berita

GenPI.co - Sejumlah kota besar di Pulau Jawa mengalami penurunan muka tanah dengan laju lebih dari 5 cm per tahun.

Kepala Pusat Air Tanah dan Geologi Tata Lingkungan (PATGTL) Badan Geologi Agus Cahyono Adi mengatakan hal ini terjadi tidak hanya di pesisir, tetapi juga di dataran tinggi seperti Bandung.

"Penurunan muka tanah multifaktor. Wilayah Bandung ini kan terbentuk dari danau purba ya, jadi endapan sedimennya relatif lebih labil daripada daerah yang terbentuk dari bekuan lava yang lebih kuat," kata dia, Senin (22/12).

Agus menjelaskan kawasan Bandung Raya mengalami penurunan muka tanah lebih dari 5 cm per tahun dengan berbagai faktor.

Pertama, faktornya adalah masifnya industri, tetapi kemudian ada juga alasan tanah lunak dan sedimen muda atau kondisi geologi.

Selanjutnya, urbanisasi yang masif, beban bangunan, serta eksplorasi air tanah yang berlebihan.

Dia menyebut sejumlah faktor yang menyebabkan penurunan muka tanah tidak semuanya bisa tertanggulangi.

Hal ini khususnya yang berkaitan dengan kegeologian.

"Faktor alam tidak bisa (dikendalikan), yang bisa dikendalikan adalah mengurangi penggunaan air tanah," tegas dia.

Daerah lain yang mengalami penurunan muka tanah lebih dari 5 cm adalah Jakarta Utara, Semarang (Genuk, Tanjung Mas, dan Kaligawe), Sayung di Demak, pesisir Pekalongan, dan Surabaya sebelah timur dan utara.

Sementara itu, Plt Kepala Badan Geologi Lana Saria membeberkan faktor penyebab penurunan tanah itu adalah kondisi geologi.

Namun, ini kemudian diperparah dengan eksploitasi air tanah secara berlebihan, beban bangunan, dan urbanisasi masif.

Menurut dia, adanya kenaikan muka laut karena pemanasan global, penurunan tanah yang terjadi berpotensi melahirkan risiko banjir, dan rob secara permanen.

Dampak lainnya adalah kerusakan infrastruktur dan bangunan, serta menurunnya kualitas hidup dan lingkungan terkait kesehatan dan sanitasi.

"Serta kerugian ekonomi akibat meningkatnya biaya perbaikan bangunan dan infrastruktur pada daerah terdampak dan hilangnya wilayah daratan," jelas Lana.(ant)

Video heboh hari ini:


Artikel Asli

Berikan komentar Anda
Lanjut baca:

thumb
2 Sopir Bus Cahaya Trans Diamankan Terkait Kecelakaan Maut di Tol Krapyak
• 7 jam laludetik.com
thumb
Hormati Korban Bencana di Sumatera, Rio Dewanto Pilih Tak Liburan Mewah dan Tetap di Jakarta saat Tahun Baru
• 4 jam lalugrid.id
thumb
KPK Segera Umumkan Tersangka Kasus Dugaan Korupsi Kuota Haji
• 5 jam laluidxchannel.com
thumb
Harga Emas Naik: Antam di Rp 2.502.000/Gram, Galeri24 Sentuh Rp 2.519.000/Gram
• 15 jam lalukumparan.com
thumb
Banjir karena Kesalahan Tata Kelola, Koreksi Arah Pembangunan
• 3 jam lalukompas.id
Berhasil disimpan.