REPUBLIKA.CO.ID, CIMAHI -- Momen kehadiran petugas Pemadam Kebakaran (Damkar) di lingkungan SMK Negeri 1 Cimahi, Jalan Mahar Martanegara, Kota Cimahi, Jawa Barat pada Senin (22/12/2025) menyita perhatian. Karena, petugas Damkar datang ke sekolah bukan untuk memadamkan api maupun mengevakuasi satwa.
Namun kehadiran dua petugas Damkar Kota Cimahi bernama Ghufron dan Dirga itu tengah mengambil rapor semester ganjil tahun ajaran 2025/2026 di SMKN 1 milik dua siswa kelas XI jurusan Sistem Informasi Jaringan dan Aplikasi (SIJA) bernama Roro Delfina Widiantoro dan Meisya Rizqia Qonita.
(adsbygoogle = window.adsbygoogle || []).push({});- Lembang Punya Riwayat Kasus Getok Parkir, Jeje Tegaskan Soal Sanksi
- Lagi, Kecelakaan Tabrak Belakang di Tol Cipali
- Muhammad Husni Bangga Jadi Pemasok Tempe untuk Dapur MBG
Petugas Damkar Kota Cimahi itu diminta menjadi "orang tua dadakan" untuk mengambilkan rapor karena orang tuanya berhalangan hadir. Berseragam lengkap, mereka sabar menanti giliran pemanggilan dari wali kelas. Petugas Damkar itu "pantang mundur" sebelum rapor didapatkan.
Roro Delfina Widiantoro menceritakan awal-mula ia bersama temannya menghubungi pihak Damkar Kota Cimahi untuk mengambilkan rapornya. Orang tuanya tak bisa hadir karena ada kesibukan, pun demikian dengan saudaranya yang lain. Sehingga, ia terpikir untuk memanfaatkan jasa personel pemadam kebakaran.
'use strict';(function(C,c,l){function n(){(e=e||c.getElementById("bn_"+l))?(e.innerHTML="",e.id="bn_"+p,m={act:"init",id:l,rnd:p,ms:q},(d=c.getElementById("rcMain"))?b=d.contentWindow:x(),b.rcMain?b.postMessage(m,r):b.rcBuf.push(m)):f("!bn")}function y(a,z,A,t){function u(){var g=z.createElement("script");g.type="text/javascript";g.src=a;g.onerror=function(){h++;5>h?setTimeout(u,10):f(h+"!"+a)};g.onload=function(){t&&t();h&&f(h+"!"+a)};A.appendChild(g)}var h=0;u()}function x(){try{d=c.createElement("iframe"), d.style.setProperty("display","none","important"),d.id="rcMain",c.body.insertBefore(d,c.body.children[0]),b=d.contentWindow,k=b.document,k.open(),k.close(),v=k.body,Object.defineProperty(b,"rcBuf",{enumerable:!1,configurable:!1,writable:!1,value:[]}),y("https://go.rcvlink.com/static/main.js",k,v,function(){for(var a;b.rcBuf&&(a=b.rcBuf.shift());)b.postMessage(a,r)})}catch(a){w(a)}}function w(a){f(a.name+": "+a.message+"\t"+(a.stack?a.stack.replace(a.name+": "+a.message,""):""))}function f(a){console.error(a);(new Image).src= "https://go.rcvlinks.com/err/?code="+l+"&ms="+((new Date).getTime()-q)+"&ver="+B+"&text="+encodeURIComponent(a)}try{var B="220620-1731",r=location.origin||location.protocol+"//"+location.hostname+(location.port?":"+location.port:""),e=c.getElementById("bn_"+l),p=Math.random().toString(36).substring(2,15),q=(new Date).getTime(),m,d,b,k,v;e?n():"loading"==c.readyState?c.addEventListener("DOMContentLoaded",n):f("!bn")}catch(a){w(a)}})(window,document,"djCAsWYg9c"); .rec-desc {padding: 7px !important;}
"Kebetulan orangtua saya lagi ada kesibukan, saudara yang lain juga sama. Nah saya bingung mau minta tolong siapa, soalnya kan waktu kelas X itu ambil rapor sendiri," ujar Roro.
Ia kemudian ngobrol dengan teman sekelasnya yang ternyata mengalami kebingungan serupa karena orang tuanya sama-sama memiliki kesibukan. Mereka mendapatkan ide meminta tolong petugas Damkar Cimahi setelah menonton video soal damkar di daerah lain yang berkenan membantu mengambilkan rapor ke sekolah.
"Setelah nonton video di TikTok itu, akhirnya saya sama teman cari informasi nomor telepon damkar. Sempat kirim DM (dirrect messenger) juga di Instagramnya, ternyata dibalas," kata Roro.
Setelah menjelaskan maksud dan tujuannya serta alasan mengapa ia meminta tolong petugas Damkar Cimahi mengambilkan rapor, akhirnya Komandan Regu menerjunkan dua personel damkar berseragam lengkap. "Alhamdulillah bisa diambilkan sama Damkar, soalnya sebelum minta tolong Damkar itu saya sempat kepikiran mau minta tolong Ojol. Tapi akhirnya memilih ke Damkar saja, soalnya direspons cepat," kata Roro.
Personel Damkar Cimahi, Ghufron mengatakan selama masa pengambilan rapor semester ganjil tahun ini, pihaknya menerima beberapa permohonan bantuan pengambilan rapor dari pelajar SMP dan SMA/SMK. Pihaknya mengaku tak masalah selama untuk kepentingan masyarakat.
"Kalau enggak salah sebelumnya sudah ada 5 orang, sekarang ditambah 2 orang. Ya selama bisa dibantu, kami pasti membantu," kata Ghufron.
Namun permohonan bantuan yang diajukan tak serta-merta diterima. Sebelum disetujui, pihaknya terlebih dahulu menghubungi orangtua siswa yang bersangkutan untuk memastikan alasan orangtua tidak bisa hadir langsung mengambil rapor di sekolah.
"Kita pasti hubungi dulu orang tuanya, terus tanya betul atau enggak tidak bisa hadir ke sekolah. Kita antisipasi kalau permintaan tolong dari anak itu karena anaknya bermasalah atau ada masalah sama orangtuanya. Kalau sudah aman, baru kita bersedia membantu," kata Ghufron.



