Pantau - Direktur Utama Perum Bulog, Ahmad Rizal Ramdhani, menyampaikan bahwa proyek pembangunan 100 gudang baru untuk memperkuat infrastruktur logistik pangan nasional saat ini telah memasuki tahap penyusunan Peraturan Presiden (Perpres).
“Jadi progres sekarang sedang masuk dalam penyusunan Perpres-nya. Penyusunan Perpres, persetujuan dari masing-masing kementerian dan lembaga,” ungkap Rizal dalam keterangan resminya.
Gudang Modern untuk Cadangan Pangan NasionalDraf Perpres tersebut kini masih berada dalam tahap koordinasi lintas kementerian dan lembaga sebelum dapat ditandatangani oleh Presiden Prabowo Subianto.
“Itu kan sebelum dikeluarkan tanda tangan Bapak Presiden, kan harus masing-masing kementerian dan lembaga memberikan paraf setelah dibaca oleh para menteri dan lain sebagainya,” jelas Rizal.
Proyek ini merupakan penugasan langsung dari pemerintah kepada Bulog untuk membangun 100 gudang modern yang mencakup gudang penyimpanan beras dan jagung, fasilitas pengering (dryer), unit penggilingan (rice milling unit), silo, dan rice to rice (RTR) berbasis teknologi modern.
Fasilitas tersebut dirancang untuk memperkuat sistem logistik pangan, khususnya di daerah tertinggal, terdepan, dan terluar (3T), serta menjaga ketahanan pangan nasional.
Program ini mendapat dukungan dana sebesar Rp5 triliun dari dana investasi pemerintah non permanen dan melibatkan badan investasi BUMN, Danantara.
Bulog Siapkan Kapasitas Sementara, Targetkan 2 Juta TonSambil menunggu regulasi dan pembangunan fisik, Bulog saat ini masih mengandalkan gudang filial atau gudang sewa untuk menyimpan cadangan beras pemerintah (CBP).
“Kami masih pakai gudang filial karena sambil nunggu itu proses jadi, kita kan harus pakai gudang filial dulu. Gudangnya itu nanti menyesuaikan kebutuhan. Kami stokkan minimal untuk gudang filial di 2026 ini kami rencanakan sekitar 2 juta ton kapasitasnya,” jelas Rizal.
Penambahan gudang dianggap mendesak mengingat pengadaan beras pada tahun 2026 diperkirakan akan melampaui realisasi tahun 2025 yang mencapai 3 juta ton.
Pembangunan 100 gudang ini juga telah dituangkan dalam penandatanganan Surat Keputusan Bersama (SKB) percepatan infrastruktur pascapanen oleh beberapa pejabat tinggi negara.
SKB tersebut ditandatangani oleh Menteri Pertanian/Kepala Bapanas Andi Amran Sulaiman, Menteri Dalam Negeri Muhammad Tito Karnavian, Sekjen Kementerian Keuangan Heru Pambudi, Kepala Badan Pengaturan BUMN Dony Oskaria, dan mendapat dukungan penuh dari Menko Pangan Zulkifli Hasan.
Zulkifli Hasan menegaskan bahwa pembangunan 100 gudang ini merupakan arahan langsung dari Presiden Prabowo Subianto untuk memperkuat sistem logistik pangan nasional.


:strip_icc()/kly-media-production/medias/5451665/original/044679800_1766327161-WhatsApp_Image_2025-12-21_at_21.24.47.jpeg)