Pendakian Ilegal Gunung Merapi Berujung 2 Pendaki Hilang

kumparan.com
15 jam lalu
Cover Berita

Tiga orang pendaki gunung nekat mendaki Gunung Merapi yang berstatus Siaga III. Padahal, dengan status tersebut, aktivitas pendakian dilarang.

Kenekatan tersebut membawa petaka. Dua di antara pendaki dilaporkan hilang di kawasan lereng Gunung Merapi pada Sabtu (20/12). Sementara, satu orang lainnya selamat.

Pendaki Asal Sleman

Dua pendaki yang dilaporkan hilang berasal dari Sleman, Yogyakarta. Mereka mendaki Gunung Merapi melalui Dukuh Kali Talang, Desa Balerante, Kecamatan Kemalang, Kabupaten Klaten.

Salah seorang relawan Lereng Merapi, Jino, mengatakan total ada tiga orang pendaki yang naik. Namun, hanya satu orang yang berhasil turun, sementara dua lainnya dilaporkan hilang.

“Para relawan Lereng Merapi termasuk SAR Klaten Tengah melakukan pencarian terhadap dua orang tersebut. Sampai saat ini belum ditemukan,” ujar Jino, Senin (22/12).

Satu orang pendaki yang berhasil turun diketahui tiba di Desa Tegalmulyo, Kemalang, Klaten, sekitar pukul 09.00 WIB pada Sabtu (20/12).

Anggota SAR Klaten, Indriarto, mengatakan pihaknya menerima laporan adanya pendaki yang tersesat di lereng Merapi dan langsung melakukan koordinasi pencarian.

“Dari tiga pendaki, baru satu yang turun. Kemudian melaporkannya kepada pihak terkait,” kata Indriarto.

“Hingga saat ini pencarian masih dilakukan dan belum membuahkan hasil. Mereka berasal dari Gamping, Sleman, dan Cangkringan, Sleman,” sambungnya.

Bagaimana Satu Pendaki Bisa Turun?

Kepala Balai Taman Nasional Gunung Merapi (TNGM) Muhammad Wahyudi mengatakan ketiga pendaki adalah ilegal.

"Kami mengimbau kepada seluruh masyarakat untuk tetap menaati larangan mendaki Gunung Merapi," kata Muhammad Wahyudi dalam keterangan tertulisnya, Senin (22/12).

"Setelah berhasil mencapai Pasar Bubrah mereka turun melalui jalur Sapuangin-Klaten. Satu pendaki ilegal mengalami sakit kaki dan meminta dua rekannya melanjutkan perjalanan untuk mencari bantuan," katanya.

Dua pendaki turun tetapi saat itu kondisi sudah malam, gelap, dan vegetasi rapat. Keduanya lalu bertahan di jalur pendakian Sapuangin. Minggu (21/12) pagi, kedua pendaki melanjutkan perjalanan turun.

"Dalam perjalanan salah satunya terperosok namun masih bisa melanjutkan perjalanan dan meminta temannya yang ada di atas lereng untuk tetap melanjutkan perjalanan," katanya.

Satu pendaki yang terperosok bertemu warga Sapuangin saat mencari jalan keluar. Dia mendapatkan pertolongan.

"Sampai dengan Senin (22/12) hanya satu orang yang berhasil turun, sementara dua lainnya masih belum diketahui keberadaannya," katanya.

Saat ini TNGM dan pihak terkait masih mencari keberadaan dua pendaki yang hilang. "Kami mohon doanya dari seluruh masyarakat agar proses pencarian dan evakuasi berjalan dengan lancar," pungkas dia.


Artikel Asli

Berikan komentar Anda
Lanjut baca:

thumb
Ini Jawaban KSOP Soal Antrean di Loket Penjualan Tiket Kapal di Pelabuhan Manado
• 15 jam lalukumparan.com
thumb
Sedang Berlangsung! Live di ANTV Final Supercoppa Italia Napoli vs Bologna
• 19 jam laluviva.co.id
thumb
Ribuan Personel Gabungan Amankan 5 Titik Unjuk Rasa Hari Ini
• 12 jam laluviva.co.id
thumb
EVMoto Luncurkan Ojek Online Berbasis Motor Listrik, Armada 50.000 Unit
• 22 jam lalubisnis.com
thumb
Tangan Dingin John Herdman Diprediksi Bisa Bawa Timnas Indonesia Tembus Posisi 50 Besar Dunia
• 9 jam lalubola.com
Berhasil disimpan.