Harga Saham Bergerak Tak Karuan, BEI Pelototi 3 Emiten Ini

cnbcindonesia.com
15 jam lalu
Cover Berita
Foto: Ilustrasi Bursa Efek Indonesia (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)

Jakarta, CNBC Indonesia - Bursa Efek Indonesia (BEI) memantau ketat pola pergerakan Unusual Market Activity (UMA) atas tiga saham sekaligus mulai Senin, (22/12/2025). Emiten tersebut dipantau karena terjadi kenaikan harga saham yang tidak wajar.

Ketiga saham itu antara lain PT Delta Giri Wacana Tbk. (DGWG), PT Eka Sari Lorena Transport Tbk. (LRNA) dan PT Sumber Energi Andalan Tbk. (ITMA).


Baca: Asing Terciduk Diam-Diam Lego 10 Saham Ini Kala IHSG Bangkit

Mengutip keterbukaan informasi BEI, saham tersebut bergerak di luar kebiasaan (Unusual Market Activity). Langkah tersebut dilakukan untuk melindungi investor, khususnya pemegang saham ketiga emiten tersebut.

"Pengumuman Unusual Market Activity (UMA) tidak serta merta menunjukkan adanya pelanggaran terhadap peraturan perundang-undangan di bidang pasar modal," tulis manajemen BEI, dikutip dari laman resminya.

Informasi terakhir mengenai DGWG yang merupakan emiten pupuk ini adalah informasi tanggal 8 Desember 2025 yang

dipublikasikan melalui website PT Bursa Efek Indonesia perihal laporan bulanan registrasi pemegang efek.

"Sehubungan dengan terjadinya UMA atas saham DGWG tersebut, perlu kami sampaikan bahwa Bursa saat ini sedang mencermati perkembangan pola transaksi saham ini," tulisnya.

Mengutip data pasar, saham DGWG bergerak naik 1,09% di harga Rp372 per saham pada perdagangan kemarin. Di sisi lain, saham DGWG turun 5.10% selama satu bulan. Sementara dalam year to date naik 30.07%.

Dengan pengumuman ini, para investor diharapkan untuk memperhatikan jawaban emiten atas permintaan konfirmasi Bursa, mencermati kinerja emiten dan keterbukaan informasinya, mengkaji kembali rencana corporate action emiten apabila rencana tersebut belum mendapatkan persetujuan RUPS, serta mempertimbangkan berbagai kemungkinan yang dapat timbul di kemudian hari sebelum melakukan pengambilan keputusan investasi.

Sama halnya dengan DGWG, BEI juga memberi perhatian khusus bagi saham LRNA karena adanya volatilitas transaksi yang dianggap tak wajar. Adapun keterangan terakhir soal LRNA tertuang pada keterbukaan informasi tanggal 5 Desember 2025 perihal laporan bulanan registrasi pemegang efek.

Selama perdagangan kemarin, saham emiten bus Lorena ini naik 25% di level Rp300 Adapun saham LRNA terpantau naik 65.75% dalam periode bulanan, dan telah naik 77.51% selama year to date (YTD).

Di sisi lain, perusahaan ITMA juga dipelototi BEI akibat transaksinya yang tidak wajar. Padahal, sebelumnya, perseroan telah mempublikasikan perubahan struktur pemegang saham pada 22 Desember 2025.

Sepanjang perdagangan kemarin, ITMA bergerak naik 13% di level Rp2.130 per saham. Adapun sebulan ke belakang sahamnya telah naik 46.90% dan secara year to date naik 159.76%.


(fsd/fsd)
Saksikan video di bawah ini:
Video: Rupiah Masih Lesu - Efek Kebijakan Bea Ekspor ke Saham Emas

Artikel Asli

Berikan komentar Anda
Lanjut baca:

thumb
TPA Cipeucang Dibuka Lagi, Warga Menolak dan Minta Ditutup Permanen: Bau Menyengat dan Terancam Banjir
• 17 jam laludisway.id
thumb
Lonjakan Arus Nataru di Terminal Purabaya Diprediksi Mulai 24 Desember
• 8 jam lalusuarasurabaya.net
thumb
Menteri Mukhtarudin Terima Jenazah PMI Korban Kebakaran di Hong Kong
• 2 jam lalusuara.com
thumb
Sukamta Tegaskan Kritik Indonesia ke Israel Bukan Antisemitisme, tapi Sikap Anti Penjajahan
• 12 jam lalusuarasurabaya.net
thumb
PNBP Kantor Imigrasi Banten Lampaui Target, Tangerang Tertinggi
• 21 jam lalurepublika.co.id
Berhasil disimpan.