Jaga Momentum, Saham Emiten Emas HRTA-BRMS Cs Menguat Kembali

idxchannel.com
8 jam lalu
Cover Berita

Saham emiten tambang emas kembali menghijau pada Selasa (23/12/2025), melanjutkan kenaikan sehari sebelumnya.

Jaga Momentum, Saham Emiten Emas HRTA-BRMS Cs Menguat Kembali. (Foto: Freepik)

IDXChannel – Saham emiten tambang emas kembali menghijau pada Selasa (23/12/2025), melanjutkan kenaikan sehari sebelumnya di tengah rekor anyar logam mulia acuannya di pasar global.

Menurut data Bursa Efek Indonesia (BEI), pukul 10.10 WIB, saham PT Hartadinata Abadi Tbk (HRTA) meningkat 4,00 persen ke Rp1.950 per unit, PT Merdeka Gold Resources Tbk (EMAS) mendaki 3,57 persen, dan PT Archi Indonesia Tbk (ARCI) tumbuh 2,68 persen ke Rp1.725 per unit.

Baca Juga:
Morris Capital Umumkan MTO Saham PIPA, Siapkan Dana Rp94,5 Miliar

Kemudian, saham PT Bumi Resources Minerals Tbk (BRMS) naik 1,72 persen, PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) terkerek 1,25 persen, PT J Resources Asia Pasifik Tbk (PSAB) terangkat 0,87 persen, dan PT Merdeka Copper Gold Tbk (MDKA) bertambah 0,44 persen.

Berbeda, saham PT Amman Mineral Internasional Tbk (AMMN) melemah 1,15 persen.

Baca Juga:
BNI (BBNI) Siapkan Uang Tunai Rp19,51 Triliun Selama Periode Nataru

Harga emas dunia melonjak ke rekor baru di atas USD4.497 per troy ons pada Selasa pagi, menandai rekor tertinggi ke-50 sepanjang tahun ini.

Kenaikan tersebut didorong ekspektasi pelonggaran kebijakan moneter Amerika Serikat (AS) serta meningkatnya ketegangan geopolitik.

Baca Juga:
Prabowo dan Trump Dijadwalkan Teken Perjanjian Dagang RI-AS pada Januari 2026

Pasar saat ini memproyeksikan dua kali pemangkasan suku bunga masing-masing 25 basis poin oleh Federal Reserve (The Fed) tahun depan, seiring tanda-tanda inflasi yang mereda dan pasar tenaga kerja yang mulai mendingin.

Perhatian investor kini tertuju pada rilis estimasi kedua produk domestik bruto (PDB) kuartal III yang dijadwalkan terbit hari ini.

Data tersebut dipandang dapat memberi gambaran lebih lanjut mengenai kesehatan perekonomian AS sekaligus arah kebijakan The Fed ke depan.

Permintaan terhadap aset lindung nilai juga menguat di tengah meningkatnya ketegangan antara AS dan Venezuela.

Washington dilaporkan memperketat blokade angkatan laut di kawasan tersebut dengan menyita kapal tanker minyak kedua pada Sabtu lalu, serta secara aktif memburu kapal ketiga.

Sepanjang tahun ini, harga emas telah melesat sekitar 70 persen dan berada di jalur penguatan tahunan terbesar sejak 1979. Reli tersebut turut ditopang oleh pembelian emas yang solid oleh bank sentral serta arus masuk dana ETF yang berkelanjutan. (Aldo Fernando)

Disclaimer: Keputusan pembelian/penjualan saham sepenuhnya ada di tangan investor.


Artikel Asli

Berikan komentar Anda
Lanjut baca:

thumb
Abdul Chair Ramadhan Terpilih Jadi Ketua KY Periode 2025-2028
• 5 jam laludetik.com
thumb
Pasutri di Palembang Ditabrak Mobil yang Kebut-kebutan, Istri Tewas
• 23 jam lalukumparan.com
thumb
Manggung Usai Hujan, Sunbaze: Kita Anggap Personel Keenam
• 4 jam lalukumparan.com
thumb
Resmi Teken Kerjasama dengan PLN, Danantara Indonesia Jajaki Peluang Investasi Energi Baru Terbarukan
• 2 jam laludisway.id
thumb
Pupuk Indonesia Groundbreaking Pabrik NPK Nitrat Pertama di RI, Target Beroperasi 2027
• 2 jam laluidxchannel.com
Berhasil disimpan.