NasDem mendukung penuh upaya pemerintah dalam menangani pemulihan pascabencana banjir dan longsor di Aceh, Sumatera Utara dan Sumatera Barat.
Bendahara Umum DPP NasDem, Ahmad Sahroni, mengatakan pemerintah bersama seluruh elemen negara telah bekerja maksimal menangani pemulihan pascabencana di sejumlah wilayah terdampak.
Menurut Sahroni, dalam situasi kemanusiaan seperti saat ini fokus utama seluruh pihak adalah memastikan proses pemulihan berjalan dengan baik.
Publik Jangan Terpengaruh Narasi Pecah BelahIa berharap publik jangan sampai terpengaruh oleh berbagai narasi yang berpotensi memecah belah dan mengaburkan kerja nyata di lapangan.
“Saat seluruh elemen bangsa bekerja membantu masyarakat yang terdampak, jangan sampai situasi ini justru dikendalikan oleh narasi-narasi yang memecah belah. Yang dibutuhkan saat ini adalah ketenangan, solidaritas, dan kerja bersama,” ujar Sahroni kepada wartawan, Selasa (23/12).
NasDem memahami tantangan yang dihadapi di lapangan, termasuk kondisi geografis dan masih adanya sejumlah wilayah yang terisolasi, sehingga proses penanganan membutuhkan waktu, penyesuaian, serta evaluasi.
Sahroni menegaskan, NasDem bekerja bersama pemerintah memastikan bantuan yang telah diterima dapat disalurkan kepada masyarakat yang membutuhkan.
“Kami bekerja semaksimal mungkin sesuai dengan kondisi di lapangan. Jika masih terdapat hal-hal yang perlu diperbaiki, NasDem terbuka menerima masukan dari seluruh lapisan masyarakat sebagai catatan dan bagian dari upaya memperkuat penanganan ke depan,” tutup Sahroni.
Pemerintah Gerak CepatSebelumnya Seskab Teddy Indra Wijaya menegaskan, sejak hari pertama bencana terjadi, pemerintah pusat langsung bergerak mengkoordinasikan seluruh kekuatan yang ada tanpa sorotan kamera.
"Saya mau menyampaikan beberapa poin dan sekaligus menjawab beberapa pertanyaan tadi. Jadi, yang pertama mengenai anggapan bahwa pemerintah itu lambat. Saya mau cerita begini. Sejak tanggal 24 November, 25 November, 26 November, itu hujan di tiga lokasi," kata Teddy dalam konferensi pers tanggap bencana Sumatera di Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur, Jumat (19/12).
Ia menjelaskan, puncak hujan terjadi pada 25 dan 26 November. Pada saat bersamaan, Kepala BNPB langsung bergerak ke Sumatera Utara meski sebelumnya berada di Lumajang untuk menangani erupsi Gunung Semeru.
Menurut Teddy, kondisi itu menunjukkan pemerintah harus menangani lebih dari satu bencana besar dalam waktu yang berdekatan.
Teddy menuturkan, Presiden Prabowo Subianto juga langsung melakukan komunikasi dengan kepala daerah setempat pada hari kejadian. Prabowo menghubungi Gubernur Sumatera Utara, Bupati Tapanuli Selatan, hingga Bupati Tapanuli Tengah untuk memastikan kondisi di lapangan dan kebutuhan penanganan darurat.





