Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) mengirim dua unit teknologi Air Siap Minum (Arsinum) mobile untuk meningkatkan akses air bersih dan air minum di lokasi bencana Kabupaten Aceh Tamiang, Aceh.
Pelaksana Tugas (Plt) Sekretaris Daerah Kabupaten Aceh Tamiang Syuibun Anwar mengatakan, masyarakat Aceh Tamiang yang terdampak bencana kesulitan mendapat air bersih karena Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) setempat lumpuh akibat banjir. Meski sudah beroperasi, PDAM baru bisa menjangkau beberapa kampung dan belum merata.
“Ini sangat bermanfaat, dan tentu meringankan beban masyarakat Aceh Tamiang, terutama untuk kebutuhan air bersih,” ujar Syuibun dalam keterangan resmi, Selasa, (23/12).
Saat ini, dua unit Arsinum Mobile yang dapat berpindah ditempatkan di Pemadam Kebakaran Aceh Tamiang, dan satu titik lagi masih dikoordinasikan dengan pemerintah daerah setempat.
Syuibun mengatakan, Arsinum ini akan sangat membantu masyarakat untuk memperoleh air bersih sekaligus air minum yang belakangan sulit didapatkan.
“Tentu masyarakat Aceh Tamiang hari ini sangat membutuhkan air bersih. Sebagaimana pascabencana banjir di Aceh Tamiang, ini air bersih sangat sulit,” ucapnya.
Peneliti Ahli Madya Pusat Riset Lingkungan dan Teknologi Bersih BRIN yang juga Inovator Arsinum, Wahyu Hidayat, menjelaskan Arsinum Mobile ini dirancang untuk memproduksi air bersih dan air minum, dari air keruh maupun air banjir hingga total 30 ton atau 30 ribu liter per hari.
“Alat ini dirancang untuk memproduksi 10 ribu liter atau 10 ton air minum per hari. Sedangkan jika digunakan bersamaan, bisa memproduksi 20 ribu liter atau 20 ton air bersih,” jelasnya.
Kualitas Air Minum Setara Air Minum dalam KemasanWahyu menyatakan, air minum yang diproduksi Arsinum dari hasil penyaringan ini sudah sesuai dengan standar Peraturan Menteri Kesehatan dengan kadar TDS (Total Dissolved Solids) maksimal 300 mg/L. Bahkan, air yang diproduksi Arsinum sudah setara dengan air minum kemasan yang beredar di pasaran, dengan TDS di bawah 80 mg/L.
“Jadi ini lebih ringan, dan bisa digunakan untuk kebutuhan-kebutuhan tertentu. Makanya untuk yang tidak terbiasa, itu dinaikkan pH-nya dengan menaikkan kalsium,” kata Wahyu.
Ketua Task Force Reaksi Cepat Tanggap Bencana BRIN, Joko Widodo, mengatakan dua unit Arsinum disiapkan untuk Aceh Tamiang. Kedua unit ini akan dioperasikan melalui kerja sama dengan pemerintah daerah serta masyarakat setempat.
“Unit Arsinum ini akan kami pinjam-pakaikan ke Kabupaten Aceh Tamiang dalam waktu satu-dua bulan, tiga bulan, atau empat bulan sesuai kebutuhan. Masyarakat juga akan kami latih agar dapat mengoperasikan unit Arsinum tersebut,” ujarnya.
Setelah masa pemanfaatan dirasakan cukup, unit Arsinum akan ditarik kembali ke Jakarta. “Ke depan, tidak menutup kemungkinan BRIN juga akan membuatkan unit Arsinum stasioner, bukan lagi unit mobil, dengan penempatan sesuai arahan Pemerintah Kabupaten Aceh Tamiang,” kata Joko.




