Percakapan di HP Sitaan Kasus Suap Bupati Bekasi Dihapus, KPK Buru Dalangnya

suara.com
7 jam lalu
Cover Berita
Baca 10 detik
  • KPK menemukan penghapusan percakapan penting dari ponsel sitaan dalam kasus korupsi Bupati Bekasi Ade Kuswara Kunang (ADK).
  • Penggeledahan pada 22 Desember 2025 menyita dokumen proyek dan barang elektronik terkait kasus suap ijon.
  • Tiga tersangka, termasuk Bupati ADK, ditahan karena diduga menerima suap total mencapai Rp14,2 miliar.

Suara.com - KPK temukan fakta baru dalam kasus korupsi Bupati Bekasi. Sejumlah percakapan penting di ponsel sitaan sengaja dihapus

Babak baru dalam penyidikan kasus suap ijon proyek yang menjerat Bupati Bekasi Ade Kuswara Kunang (ADK) semakin memanas.

Tim penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menemukan adanya upaya sistematis untuk menghilangkan jejak digital, setelah mendapati sejumlah percakapan penting telah sengaja dihapus dari barang bukti elektronik yang disita.

Fakta ini terungkap pasca penggeledahan yang dilakukan KPK di Kompleks Perkantoran Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, pada Senin (22/12/2025).

Penggeledahan ini merupakan langkah lanjutan dari operasi tangkap tangan (OTT) yang digelar pada 18 Desember 2025 lalu.

Juru Bicara KPK, Budi Prasetyo, mengonfirmasi bahwa tim penyidik berhasil mengamankan puluhan dokumen krusial dan sejumlah perangkat elektronik dari lokasi penggeledahan.

“Dalam penggeledahan tersebut penyidik mengamankan dan menyita sejumlah 49 dokumen dan 5 buah barang bukti elektronik yang diduga terkait dengan perkara tersebut,” kata Juru Bicara KPK Budi Prasetyo kepada wartawan, Selasa (23/12/2025).

Dokumen yang disita, menurut Budi, berkaitan erat dengan proyek-proyek pengadaan barang dan jasa untuk tahun anggaran 2025 serta dokumen perencanaan untuk tahun 2026.

Namun, temuan paling signifikan datang dari barang bukti elektronik berupa ponsel.

Baca Juga: Pengakuan Jaksa Tri yang Kabur dari OTT KPK: Saya Ketakutan, Dikira Bukan Petugas

Saat tim forensik digital KPK memeriksa ponsel sitaan tersebut, ditemukan bahwa ada pihak yang sengaja menghapus riwayat komunikasi.

KPK mensinyalir kuat tindakan ini adalah upaya untuk merintangi penyidikan dan menyembunyikan pihak-pihak lain yang terlibat.

“KPK akan menelusuri siapa pemberi perintah untuk menghilangkan jejak-jejak komunikasi tersebut,” ujar Budi dengan tegas.

Ia juga memastikan bahwa proses penyidikan di lapangan masih terus berjalan intensif untuk membongkar skandal korupsi ini hingga ke akarnya.

“Hari ini kegiatan penggeledahan masih akan berlanjut ke titik-titik berikutnya,” tambah dia.

Sebelumnya, KPK telah menetapkan tiga orang sebagai tersangka dan langsung melakukan penahanan.


Artikel Asli

Berikan komentar Anda
Lanjut baca:

thumb
Diskon 25% Jasa Servis Motor Honda, Ini Cara Mendapatkannya
• 19 jam lalumedcom.id
thumb
Dua Hal Ini yang Bikin Timnas Wanita Indonesia Susah Cari Pelatih Baru
• 5 jam lalukumparan.com
thumb
Kontingen Indonesia Berhasil Raih 333 Medali pada SEA Games 2025-Dunia Olahraga
• 8 jam lalumetrotvnews.com
thumb
BMKG Ingatkan Risiko Banjir Awal 2026, Sektor Pertanian Diminta Bersiap
• 4 jam lalutvrinews.com
thumb
100.000 Anak dan 37.000 Ibu Hamil di Gaza Terancam Gizi Buruk
• 10 jam lalucelebesmedia.id
Berhasil disimpan.