Jakarta, VIVA – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) merosot pada akhir sesi pertama perdagangan Selasa, 23 Desember 2025. IHSG anjlok 0,36 persen atau 31,65 poin ke level 8.614.
Pergerakan IHSG terpantau berada dalam rentang area 8.605 hingga sempat menyentuh posisi tertingginya di level 8.668. Nilai transaksi tercatat mencapai Rp 14,49 triliun dengan frekuensi jual-beli sebanyak 1,72 juga transaksi.
Penurunan indeks domestik mendapat tekanan berta dari koreksi sektor kesehatan sebesar 1,00 persen. Sektor keuangan juga tergerus sebesar 0,69 persen dan sektor properti susut 0,52 persen.
Sebaliknya, Sektor siklikal berhasil mencetak kenaikan pesat sebesar 2,13 persen. Kemudian sektor melonjak 1,73 persen dan sektor basic materials meningkat 0,80 persen.
- ANTARA FOTO/Wahyu Putro A
Tim Analis Phintraco Sekuritas menilai secara teknikal, IHSG belum mampu bertahan diatas MA20 dikisaran 8.628. Ini diiringi dengan pembentukan histogram negatif MACD yang masih berlanjut.
"Sehingga kami memperkirakan IHSG berpotensi lanjutkan pelemahan menuju level 8.600 pada perdagangan sesi kedua," ungkap Tim Analis Phintraco Sekuritas dikutip dari riset harianya, Selasa, 23 Desember 2025.
Phintraco Sekuritas juga melaporkan tiga emiten berhasil membukukan lompatan harga di tengah tren melemah IHSG antara lain:
PT Vale Indonesia Tbk (INCO)
Saham INCO melesat dua digit sebesar 15,43 persen atau 685 poin hingga menembus level 5.125.
PT Trimegah Bangun Persada Tbk (NCKL)
Saham NCKL melonjak 6,57 persen atau 70 poin menjadi 1.135.
PT Merdeka Battery Materials Tbk (MBMA)
Hasil positif juga dicatatkan saham MBMA sebesar 6,48 persen atau 35 poin ke area 575.

:strip_icc()/kly-media-production/medias/5452528/original/041138600_1766404685-Depositphotos_489254806_L.jpg)


