Menteri Koordinator Pemberdayaan Masyarakat (Menko PM) A. Muhaimin Iskandar menyatakan pengelolaan pekerja migran Indonesia (PMI) harus terus bertransformasi untuk melindungi dan menyejahterakan para PMI.
Menko Muhaimin mengatakan transformasi pengelolaan PMI konsisten dilakukan Kemenko PM dengan mengkoordinasikan Kementerian P2MI untuk memperbanyak PMI dengan keterampilan tinggi (high skilled workers).
Hal tersebut disampaikannya dalam peringatan Hari Migran Internasional 2025 di Taman Mini Indonesia Indah, Jakarta, Kamis (18/12/2025).
“Kita terus mendorong para pekerja migran profesional di sektor-sektor formal dan mengurangi pekerja migran di sektor-sektor domestik atau domestic workers. Inilah yang sedang kami kerjakan,” demikian Menko Muhaimin dalam keterangan tertulis.
Lebih jauh, Menko Muhaimin menjelaskan Hari Migran Internasional menjadi momentum untuk mewujudkan ekosistem pengelolaan PMI yang terintegrasi demi menciptakan PMI yang berdaya.
Hal ini penting agar persiapan calon PMI terkelola dengan baik hingga proses penempatan mereka bekerja di luar negeri.
Ekosistem pengelolaan PMI yang terintegrasi juga akan menghasilkan PMI yang berdaya dengan tidak jatuh miskin setelah kembali ke Tanah Air.
“Ekosistem sejak sebelum berangkat, lulus sekolah, lulus pendidikan formal, persiapan berangkat, ketika berangkat, hingga pulang dan menjadi purna pekerja migran benar-benar satu kesatuan yang terintegrasi,” jelas Menko Muhaimin.
“Itulah semangat kita mewujudkan kebersamaan bagi terwujudnya Indonesia yang adil makmur dan sejahtera,” sambungnya.
Adapun dalam acara ini Menko PM bersama Menteri P2MI Mukhtarudin meresmikan peluncuran Program Quick Win Presiden penyiapan 500.000 tenaga kerja terampil dan penempatan serentak 1.035 PMI terampil.
Tak hanya itu, Menko PM bersama Menteri P2MI juga meresmikan sejumlah strategi peningkatan kapasitas calon PMI. Di antaranya Program SMK Go Global, Migrant Center, hingga Sekolah Vokasi Migran yang terintegrasi dengan Sekolah Rakyat.
