Penulis: Nirmala Hanifah
TVRINews, Jakarta
Kepala Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari, menjelaskan, pemerintah bersama TNI dan instansi terkait telah menambah satu batalyon zeni tempur dan satu batalyon pembangunan TNI lengkap dengan alat berat untuk pembersihan fasilitas publik, pusat pemerintahan, dan pemukiman masyarakat. Upaya pembersihan masif juga dilakukan di pesantren, puskesmas, rumah sakit, dan sport center.
“RSUD di 18 kabupaten/kota terdampak di Aceh sudah mulai beroperasi, meski beberapa layanan masih bersifat dasar. Pemenuhan alat kesehatan dan bahan medis habis pakai terus dilakukan,” kata Abdul Muhari pada Senin, 22 Desember 2025.
Pemulihan infrastruktur menjadi fokus lain. Normalisasi sungai, perbaikan jembatan, dan revitalisasi saluran air utama berjalan di beberapa wilayah, termasuk Kuala Simpang, Nagan Raya, dan Aceh Utara.
Jalur transportasi dari timur dan barat menuju Aceh Tengah, Bener Meriah, dan Gayo Lues mulai dapat dilalui kendaraan roda dua dan empat.
Distribusi logistik dilakukan melalui darat, udara, dan laut. Bantuan dari Lanud Halim didrop ke posko kabupaten, kemudian disalurkan ke warga melalui camat, desa, dan Babinsa.
Daerah sulit dijangkau dijangkau dengan helikopter, motor trail, dan personel yang berjalan kaki untuk memastikan logistik harian sampai ke titik pengungsian.
Kebutuhan air bersih didukung mobil tangki, hidran tandon, dan pembangunan sumur bor. Perbaikan PDAM juga sedang dilakukan meski terkendala kerusakan pipa dan sumber air.
Di sektor kesehatan, lebih dari 25 pasien telah dievakuasi menggunakan helikopter ke pusat provinsi untuk mendapatkan layanan lanjutan. Alat medis, tabung oksigen, dan APD terus dipenuhi bekerja sama dengan Kementerian Kesehatan, relawan, dan organisasi masyarakat.
Abdul Muhari menambahkan, pembangunan hunian sementara dan tetap dipercepat dengan memperhatikan status lahan dan keamanan dari risiko bencana berulang. Pemerintah menargetkan agar masyarakat terdampak dapat menempati hunian sementara sebelum Ramadhan.
Operasi modifikasi cuaca juga terus dilakukan dengan sembilan pesawat di Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat untuk menekan intensitas hujan dan mendukung percepatan pemulihan.
Editor: Redaktur TVRINews




