Tak Hanya Emas, Perak Turut Capai Rekor Tertinggi karena Faktor Geopolitik

kumparan.com
7 jam lalu
Cover Berita

Harga emas dan perak mencapai rekor tertingginya sepanjang masa. Hal ini dipengaruhi oleh adanya peningkatan ketegangan geopolitik serta ekspektasi penurunan suku bunga Federal Reserve (The Fed) yang terus berlanjut.

Dikutip dari Bloomberg, Selasa (23/12), harga emas batangan naik 24 persen menembus rekor sebelumnya yang ada pada USD 4.381 per troy ons pada Oktober lalu. Sementara, harga perak juga turut meroket hingga 3,4 persen mendekati USD 70 per troy ons.

Adapun peningkatan harga ini disebabkan oleh faktor geopolitik salah satunya karena Amerika Serikat (AS) memperketat blokade minyak terhadap Venezuela dan meningkatkan tekanan terhadap pemerintahan Presiden Nicolás Maduro.

Di sisi lain, Ukraina untuk pertama kalinya juga sudah menyerang kapal tanker minyak milik Rusia di Laut Mediterania.

Selain itu, ekspektasi penurunan suku bunga The Fed juga jadi faktor. Saat ini pelaku pasar yakin bahwa The Fed akan memangkas suku bunga dua kali pada 2026.

Adapun Presiden AS Donald Trump juga sudah secara terbuka mendorong pelonggaran kebijakan moneter. Menurutnya, suku bunga yang lebih rendah biasanya menjadi katalis positif bagi logam mulia karena aset tersebut tidak memberikan imbal hasil bunga.

“Reli hari ini sebagian besar didorong oleh posisi awal pasar terkait ekspektasi pemangkasan suku bunga The Fed yang diperkuat oleh likuiditas akhir tahun yang tipis,” kata Dilin Wu, analis strategis di Pepperstone Group Ltd.

Ia juga menjelaskan bahwa pertumbuhan lapangan kerja AS yang melambat serta inflasi November yang lebih rendah dari perkiraan memperkuat narasi akan adanya pemangkasan suku bunga lanjutan.

Sementara untuk sepanjang 2025, harga emas sudah naik 67 persen. Hal ini didorong oleh

pembelian besar-besaran bank sentral serta arus masuk ke exchange-traded fund (ETF) berbasis emas.

Sebelumnya, langkah tarif Trump yang agresif termasuk ancamannya terhadap The Fed juga sudah memicu kenaikan harga emas pada awal tahun.

Bisa Capai USD 4.900 per Troy Ounce

Saat ini, harga emas diproyeksikan akan terus meningkat hingga tahun depan. Goldman Sachs Group Inc. juga memproyeksikan harga emas pada 2026 dengan proyeksi dasar mencapai USD 4.900 per ons dan masih bisa naik lebih lanjut.

Goldman juga mencatat investor ETF mulai bersaing dengan bank sentral dalam memperebutkan pasokan fisik emas yang terbatas.

Saat ini, investor juga berperan besar dalam kenaikan emas, sebagian dipicu oleh fenomena yang disebut debasement trade atau pergeseran dari obligasi negara dan mata uangnya akibat kekhawatiran bahwa nilai aset tersebut akan tergerus oleh lonjakan utang global.

ETF emas juga terus mencatat arus masuk selama empat pekan berturut-turut. Data World Gold Council juga menunjukkan total kepemilikan ETF emas meningkat setiap bulan sepanjang tahun ini, kecuali Mei.

Selain emas dan perak, harga logam mulai lain yang juga melonjak signifikan adalah palladium yang naik 7,1 persen. Logam mulai tersebut mencapai harga tertinggi dalam tiga tahun. Selain itu, harga platinum juga terus naik selama delapan hari dan kini berada di atas USD 2.000 per troy ounce untuk pertama kalinya sejak 2008.


Artikel Asli

Berikan komentar Anda
Lanjut baca:

thumb
Toko Bahan Kue Intisari Bercerita: Pionir Bahan Roti & Kue di Jogja Sejak 1995
• 6 jam lalukumparan.com
thumb
Kementerian PU Gelar Doa dan Motivasi Hari Jalan 2025: Peran Jalan Bagi Kehidupan
• 2 jam lalusuara.com
thumb
Puspadaya dan Orangtua Korban Harap Polisi Usut Tuntas Kasus Pencabulan di Jakbar
• 22 menit laluokezone.com
thumb
Menag Tegaskan Bhinneka Tunggal Ika Harus Jadi Kerangka Berpikir dalam Moderasi Beragama
• 20 jam lalupantau.com
thumb
Kubu Nurhadi Protes Keterangan Saksi Berdasar Asumsi di Sidang Tipikor
• 23 jam lalusuara.com
Berhasil disimpan.