PERINGATAN Hari Ibu 2025 di Jawa Barat diwarnai dengan sejumlah raihan dan prestasi sejumlah perempuan dalam berbagai bidang. Salah satu dari mereka ialah Dr Hj Ineu Purwadewi Sundari.
Ketua Fraksi PDI Perjuangan DPRD Jawa Barat itu menerima penghargaan Perempuan Pelopor dalam kategori Suara dan Aksi Pelopor (SIAP) di bidang politik.
Penghargaan yang diberikan oleh Pemerintah Provinsi Jawa Barat melalui Dinas Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak dan Keluarga Berencana (DP3AKB) ini merupakan bentuk apresiasi atas dedikasi Ineu dalam menyuarakan hak-hak perempuan dan kepemimpinan politik yang berdampak di masyarakat.
Ineu mengaku bersyukur atas penghargaan yang diterimanya bertepatan dengan peringatan Hari Ibu 2025.
“Alhamdulillah, Penghargaan ini tentu menjadi kebanggaan tersendiri, apalagi diberikan tepat di momen Hari Ibu tahun 2025. Terima kasih untuk Pak Gubernur juga DP3AKB," ujarnya, seusai menerima penghargaan.
Apresiasi perempuan Jabar
Menurut Ineu, penghargaan tersebut bukan hanya bentuk pengakuan personal, tetapi juga menjadi simbol apresiasi bagi seluruh perempuan yang aktif di dunia politik, khususnya di Jawa Barat.
“Saya bersyukur bisa mewakili perempuan-perempuan politik yang luar biasa di Jawa Barat. Ini bukan tentang saya, tetapi tentang kerja kolektif perempuan yang terus berkontribusi untuk daerah,” ungkapnya.
Penghargaan yang diraihnya ini, lanjut dia, akan menjadi energi dan motivasi untuk semakin aktif turun ke lapangan.
Ketua DPRD Jabar periode 2014-2019 itu berkomitmen memperkuat pendidikan politik yang menyasar keluarga dan masyarakat luas. “Tahun 2025 ini saya dinyatakan sebagai pemenang kader perempuan politik yang siap turun langsung ke masyarakat. Tugas kita ke depan adalah memberikan pendidikan politik yang sehat, cerdas, dan beretika kepada keluarga-keluarga di Jawa Barat."
Peran perempuan dalam politik, menurutnya, sangat strategis, terutama dalam membangun kesadaran demokrasi dari lingkup terkecil, yakni keluarga. Untuk itu, diharapkan semakin banyak perempuan yang berani tampil, berkontribusi, dan mengambil peran kepemimpinan di ruang publik.
“Perempuan bukan hanya pelengkap, tapi penggerak. Politik yang berkeadilan dan berpihak pada rakyat harus dibangun dengan keterlibatan perempuan,” tegasnya.

