BCA Life: Perluasan Pasar dan Pengelolaan Klaim jadi Penentu Kinerja 2026

bisnis.com
6 jam lalu
Cover Berita

Bisnis.com, JAKARTA — PT Asuransi Jiwa BCA atau BCA Life melihat prospek industri asuransi jiwa pada 2026 masih positif, meskipun akan terus dihadapkan pada tantangan struktural. 

Menurut Presiden Direktur & CEO BCA Life Eva Agrayani, pertumbuhan industri asuransi jiwa bisa terus membaik jika didorong oleh peningkatan kesadaran proteksi keuangan dari masyarakat, perbaikan tata kelola industri, serta adanya inovasi dan layanan produk yang semakin relevan dengan kebutuhan saat ini.

“Ke depan, kinerja setiap perusahaan akan sangat ditentukan oleh kemampuan memperluas pasar dan segmen market, serta mengelola klaim secara disiplin,” ucapnya kepada Bisnis, Senin (22/12/2025) malam.

Selain hal itu, penyesuaian strategi bisnis dengan lebih efektif dan agile sesuai kebutuhan untuk dapat mencapai tujuan yang sudah ditetapkan, juga berpengaruh terhadap kinerja setiap perusahaan. 

googletag.cmd.push(function() { googletag.display("div-gpt-ad-parallax"); });

Adapun, memasuki 2026 BCA Life menargetkan pertumbuhan yang tetap sehat dengan penekanan pada profitabilitas dan keberlanjutan bisnis. 

“Strateginya dengan meluncurkan varian produk baru untuk melengkapi kebutuhan portofolio proteksi nasabah dengan tetap difokuskan pada produk tradisional yang sedari awal sudah menjadi pilihan BCA Life,” beber Eva.

Baca Juga

  • Premi BCA Life Tumbuh 33,3% saat Industri Terkontraksi Tiga Bulan Beruntun
  • Asuransi Khusus Fintech P2P Lending, Asei Ungkap Deretan Tantangan
  • Asuransi Tanggung Kerugian Global Rp1,7 Kuadriliun akibat Bencana Alam, Termasuk Banjir Sumatra

Kemudian, pihaknya akan mengoptimalkan kanal bancassurance melalui sinergi dalam di ekosistem Grup BCA. Pendekatan ini diharapkan bisa membuat perusahaan memperoleh pertumbuhan premi yang optimal.

Sementara itu, Eva menegaskan BCA Life tetap memprioritaskan produk proteksi tradisional pada 2026, khususnya di segmen jiwa dan kesehatan. Hal ini dipicu oleh tingginya kebutuhan masyarakat terhadap perlindungan yang memberikan kepastian manfaat dan lebih mudah dipahami.

Adapun, dalam pengelolaan investasi pada 2026, perusahaan terus menerapkan pendekatan konservatif dan terdiversifikasi, dengan fokus pada kesesuaian aset dan liabilitas. 

“Strategi ini diarahkan untuk menjaga stabilitas hasil investasi di tengah volatilitas pasar dan perubahan suku bunga, sekaligus memastikan kewajiban jangka panjang kepada pemegang polis tetap terjaga secara optimal,” tegas Eva.

Lebih jauh, dia turut menyoroti tantangan utama industri asuransi jiwa ke depannya masih berkaitan dengan inflasi biaya medis di produk kesehatan, persistensi polis, dan rendahnya literasi keuangan serta asuransi di masyarakat. 

Untuk mengantisipasi hal tersebut, perusahaan memperkuat manajemen risiko melalui penyesuaian desain produk dan kemudahan sistem pembayaran. 

“Kemudian, pengelolaan klaim kesehatan yang lebih terstruktur dengan mulai berlakunya POJK tentang ekosistem asuransi kesehatan,” sebutnya.

Selanjutnya, BCA Life juga terus menerus meningkatkan edukasi kepada nasabahnya melalui tenaga pemasar dan media komunikasi digital perusahaan.


Artikel Asli

Berikan komentar Anda
Lanjut baca:

thumb
Libur Natal dan Tahun Baru Naik Kapal Pelni? Cek Jadwal dan Rutenya
• 9 jam lalumedcom.id
thumb
Komdigi: Risiko di Ruang Digital Kian Kompleks, Butuh Perkuat Pengawasan
• 4 jam lalukumparan.com
thumb
Cuaca Jawa Timur Diprakirakan Cerah Berawan dengan Potensi Hujan Petir
• 14 jam lalusuarasurabaya.net
thumb
Mendagri Minta Penanganan Bencana di Aceh Tamiang Jadi Perhatian Khusus
• 22 jam lalukumparan.com
thumb
Kronologi Dewi Perssik Bela Presiden Prabowo Soal Bencana Banjir di Sumatra, Berujung Dirujak Netizen
• 10 jam lalugrid.id
Berhasil disimpan.