Bisnis.com, JAKARTA - Salat dhuha merupakan salah satu ibadah sunnah yang memiliki keutamaan besar dalam ajaran Islam. Ibadah ini dikerjakan pada waktu pagi hingga menjelang siang dan sangat dianjurkan bagi umat Islam yang mengharapkan keberkahan, ketenangan batin, serta kelapangan rezeki.
Agar pelaksanaannya sesuai tuntunan, penting bagi setiap Muslim untuk memahami niat, jumlah rakaat, waktu terbaik, batas waktu, serta dzikir dan doa setelah salat dhuha berdasarkan dalil yang sahih.
Pengertian Salat DhuhaMengutip dari NU Online secara bahasa kata "dhuha" merujuk pada waktu awal siang hari atau pagi menjelang siang. Dalam kajian fikih, salat dhuha dipahami sebagai salat sunnah yang dikerjakan pada waktu dhuha, yakni sejak matahari terbit sekitar tujuh hasta atau kurang lebih 2,5 meter hingga menjelang waktu zawal, ketika matahari mulai condong ke arah barat.
salat dhuha memiliki hukum sunnah muakkadah, yaitu sunnah yang sangat dianjurkan untuk dikerjakan. Penjelasan ini sebagaimana dijelaskan oleh Al-Bakri bin as-Sayyid Muhammad Syattha ad-Dimyathi dalam Hâsyiyyah I’ânatut Thâlibîn dan Abu Zakariya Yahya bin Syaraf an-Nawawi dalam al-Majmû’ Syarhul Muhadzdzab.
salat Dhuha dianjurkan untuk dilaksanakan sebanyak dua rakaat dengan satu salam, dengan jumlah minimal 2 rakaat dan maksimal hingga 12 rakaat. Berikut niat salat dhuha:
Niat salat Dhuha 2 Rakaatأُصَلِّيْ سُنَّةَ الضُّحَى رَكْعَتَيْنِ لِلّٰهِ تَعَالَى
Baca Juga
- Doa Setelah Sholat Dhuha dan Dzikir Sesuai Anjuran Rasulullah SAW
- Niat Sholat Dhuha 2 dan 4 Rakaat Lengkap
- Doa Setelah Sholat Dhuha Sesuai Sunah, Lengkap dengan Artinya
Ushallî sunnatad dhahâ rak'ataini lillâhi ta'âlâ.
Artinya: "Saya niat salat sunnah Dhuha dua rakaat karena Allah ta’ala."
Niat salat Dhuha 4 Rakaatأُصَلِّي سُنَّةَ الضُّحَى أَرْبَعَ رَكَعَاتٍ لِلّٰهِ تَعَالَى
Usholli sunnatad dhahâ arba'aa roka'aatin mustaqbilal lillâhi ta'âlâ.
Artinya: "Saya niat salat sunnah Dhuha empat rakaat karena Allah ta’ala."
Doa Setelah salat DhuhaSetelah melaksanakan salat dhuha dianjurkan membaca doa sebagai berikut:
Doa pertamaاَللّٰهُمَّ إِنَّ الضَّحَآءَ ضَحَاءُكَ، وَالْبَهَاءَ بَهَاءُكَ، وَالْجَمَالَ جَمَــالُكَ، وَالْقُوَّةَ قُوَّتُكَ، وَالْقُدْرَةَ قُدْرَتُكَ، وَالْعِصْمَةَ عِصْمَتُكَ. اَللّٰهُمَّ إِنْ كَانَ رِزْقِيْ فِي السَّمَآءِ فَأَنْزِلْهُ، وَإِنْ كَانَ فِي الْأَرْضِ فَأَخْرِجْهُ، وَإِنْ كَانَ مُعْسَرًا فَيَسِّرْهُ، وَإِنْ كَانَ حَرَامًا فَطَهِّرْهُ، وَإِنْ كَانَ بَعِيْدًا فَقَرِّبْهُ، بِحَقِّ ضَحَاءِكَ وَبَهَاءِكَ وَجَمَالِكَ وَقُوَّتِكَ وَقُدْرَتِكَ آتِنِيْ مَآ أَتَيْتَ عِبَادَكَ الصَّالِحِيْنَ
Allâhumma innad dlahâ’a dlahâ’uka, wal bahâ’a bahâ’uka, wal jamâla jamâluka, wal quwwata quwwatuka, wal qudrata qudratuka, wal ishmata ishmatuka. Allâhuma in kâna rizqî fis samâ’i fa anzilhu, wa inkâna fil ardhi fa akhrijhu, wa inkâna mu’siran (mu‘assaran) fa yassirhu, wa in kâna harâman fa thahhirhu, wa inkâna ba‘îdan fa qarribhu, bi haqqi dlahâ’ika wa bahâ’ika wa jamâlika wa quwwatika wa qudratika, âtinî mâ atayta ‘ibâdakas shâlihîn.
Artinya: "Wahai Tuhanku, sungguh dhuha ini adalah dhuha-Mu, keagungan ini adalah keagungan-Mu, keindahan ini adalah keindahan-Mu, kekuatan ini adalah kekuatan-Mu, dan penjagaan ini adalah penjagaan-Mu. Wahai Tuhanku, jika rejekiku berada di atas langit, maka turunkanlah; jika berada di dalam bumi, maka keluarkanlah; jika dipersulit, mudahkanlah; jika (tercampur tanpa sengaja dengan yang) haram, sucikanlah; jika jauh, dekatkanlah; dengan hak dhuha, keelokan, keindahan, kekuatan, dan kekuasaan-Mu, datangkanlah kepadaku apa yang Engkau datangkan kepada para hamba-Mu yang saleh."
Doa keduaاَللّٰهُمَّ بِكَ أُصَاوِلُ وَبِكَ أُحَاوِلُ وَبِكُ أُقَاتِلُ
Allâhumma bika ushâwilu, wa bika uhâwilu, wa bika uqâtilu.
Artinya: "Dengan-Mu, aku menerjang. Dengan-Mu, aku berupaya. Dengan-Mu, aku berjuang."
Doa ketiga dianjurkan untuk dibaca sebanyak 40 atau 100 kaliرَبِّ اغْفِرْ لِيْ وَارْحَمْنِيْ وَتُبْ عَلَيَّ إِنَّكَ أَنْتَ التَّوَّابُ الرَّحِيْمُ
Rabbighfir lî, warhamnî, wa tub ‘alayya, innaka antat tawwâbur rahîm.
Artinya: "Tuhanku, ampunilah aku. Kasihanilah aku. Terimalah tobatku. Sungguh, Engkau Maha Penerima Tobat dan Maha Penyayang." (Ad-Dimyathi, Hâsyiyyah I’ânatut Thâlibîn, juz I, halaman 255).
Tata Cara Salat Dhuha dan Bacaan SuratTata cara salat dhuha pada dasarnya sama dengan salat sunnah lainnya, yaitu:
- Niat di dalam hati
- Takbiratul ihram
- Membaca Al-Fatihah
- Membaca surat dari Al-Qur’an
- Rukuk, i’tidal, sujud, duduk di antara dua sujud
- Rakaat kedua hingga salam
Namun, dalam pelaksanaan salat Dhuha, setelah membaca surat Al-Fatihah disunnahkan membaca surat Asy-Syams dan Ad-Dhuha. Alternatif lainnya, bacaan tersebut dapat diganti dengan surat Al-Kafirun dan Al-Ikhlas, sebagaimana dijelaskan dalam panduan yang disampaikan oleh NU Online.
Ketentuan Waktu dan Batas Waktu salat DhuhaWaktu paling afdhal shalat Dhuha adalah saat matahari mulai terasa panas. Meski dapat dikerjakan sejak matahari terbit setinggi satu tombak hingga menjelang zawal, waktu yang lebih dianjurkan adalah setelah melewati seperempat siang, sekitar pukul 09.00 pagi. Sebagaimana diriwayatkan Imam Muslim:
عَنْ زَيْدِ بْنِ أَرْقَمَ رضي اللهُ عنه: أَنَّهُ رَأَى قَوْمًا يُصَلُّونَ مِنَ الضُّحَى، فَقَالَ: أَمَا لَقَدْ عَلِمُوا أَنَّ الصَّلاَةَ في غَيْرِ هذِهِ السَّاعَةِ أَفْضَلُ؟ إِنَّ رَسُولَ اللهِ ﷺ قَالَ: صَلاَةُ الأَوَّابِينَ حِيْنَ تَرْمَضُ الْفِصَالُ (رواه مسلم)
Artinya: "Diriwayatkan dari Zaid bin Arqam radliyallahu ‘anh, sungguh ia pernah melihat segolongan orang melakukan shalat Dhuha, lalu ia berkata: ‘Tidakkah kalian tahu, bahwa shalat dalam waktu ini lebih utama? Sungguh Rasulullah ﷺ bersabda: ‘Shalat kaum awwâbîn (shalat Dhuha) adalah saat kaki anak-anak unta merasakan panasnya bumi karena terik matahari" (HR. Muslim; sebagaimana dijelaskan dalam Abu Zakariya Yahya bin Syaraf an-Nawawi, Syarhun Nawawi ‘alâ Shahîh Muslim, juz VI:30).
Untuk batas waktu salat dhuha berakhir sebelum masuk waktu zuhur, tepatnya ketika matahari berada di tengah langit (istiwa’). Setelah matahari tepat di tengah langit hingga tergelincir, salat dhuha tidak lagi dianjurkan dan digantikan dengan persiapan salat zuhur.


:strip_icc()/kly-media-production/medias/3312247/original/070342600_1606813262-20201201-Langit-Biru-Hiasi-Jakarta-5.jpg)
