BMKG Ingatkan Potensi Hujan Tinggi di Pesisir Barat Sumatera pada 2026

pantau.com
3 jam lalu
Cover Berita

Pantau - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengingatkan pemerintah daerah dan masyarakat di pesisir barat Pulau Sumatera untuk tetap waspada terhadap potensi hujan dengan intensitas tinggi pada 2026.

Prakiraan Curah Hujan Nasional 2026

Deputi Klimatologi BMKG, Ardhasena Sopaheluwakan, dalam konferensi pers bertajuk "Climate Outlook 2026" di Jakarta pada Selasa menjelaskan bahwa curah hujan tahunan di Indonesia pada 2026 diperkirakan berkisar antara 1.500 hingga 4.000 milimeter per tahun. Pola ini sesuai dengan kondisi klimatologi yang telah sering terjadi pada periode sebelumnya.

“Kondisi ini masih tergolong normal dan tidak menunjukkan adanya anomali ekstrem secara nasional,” kata Ardhasena, menanggapi pertanyaan tentang prediksi cuaca tahun depan.

Potensi Hujan Tinggi di Pesisir Barat Sumatera

Meski demikian, BMKG menegaskan bahwa sejumlah wilayah, terutama di pesisir barat Pulau Sumatera, tetap memiliki potensi hujan tinggi. Hal ini dipengaruhi oleh suhu permukaan laut Samudra Hindia yang relatif hangat dan faktor orografis Pegunungan Bukit Barisan.

BMKG memprakirakan hujan dengan intensitas tinggi berpeluang terjadi pada Januari-Februari serta November-Desember 2026. Wilayah pesisir barat Sumatera, seperti Aceh, Sumatera Barat, hingga Bengkulu, perlu meningkatkan kewaspadaan, terutama pada puncak musim hujan.

Potensi Hujan Tinggi di Wilayah Lain

Selain pesisir barat Sumatera, BMKG juga memprakirakan potensi hujan tinggi akan terjadi di sebagian wilayah Jawa Barat, Jawa Tengah, Kalimantan, Sulawesi Tengah, dan Papua.

Sementara itu, periode Mei hingga September 2026 diperkirakan akan menjadi fase kemarau basah, yang masih disertai dengan hujan.

Waspada Bencana Hidrometeorologi

BMKG mengingatkan bahwa meskipun sifat hujan secara umum normal, intensitas hujan yang terjadi secara lokal berpotensi memicu bencana hidrometeorologi, seperti banjir dan tanah longsor, khususnya di wilayah rawan bencana.

Ardhasena menegaskan pentingnya kalender iklim ini bagi sektor pertanian, pengelolaan sumber daya air, dan kebencanaan. Selain itu, BMKG juga menyediakan pembaruan prakiraan dasarian dan bulanan sebagai rujukan perencanaan jangka pendek.

Rekomendasi untuk Pemerintah Daerah

“Kami merekomendasikan agar pemerintah daerah (pemda) memperkuat langkah mitigasi bencana dengan memanfaatkan prakiraan iklim jangka menengah sebagai dasar perencanaan pembangunan dan pengurangan risiko bencana,” ujar Ardhasena.


Artikel Asli

Berikan komentar Anda
Lanjut baca:

thumb
Harga iPhone 16 Pro Max Diskon Rp 5 Juta di RI Jelang Nataru, Cek!
• 9 jam lalucnbcindonesia.com
thumb
Pemkot Bandung Manfaatkan Momen Nataru untuk Raup Wisatawan
• 5 jam lalumediaindonesia.com
thumb
Tumpukan Kayu Gelondongan Banjir Bandang di Aceh Tamiang Mulai Dibersihkan
• 9 jam lalumetrotvnews.com
thumb
Update Ranking FIFA Terbaru: Timnas Indonesia Masih di Bawah Malaysia
• 9 jam lalukompas.tv
thumb
Mayoritas Honorer K2 Tidak Lulus Verifikasi
• 13 jam lalujpnn.com
Berhasil disimpan.