REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA –Menteri Agama RI, Prof Nasaruddin baru saja melakukan kunjungan kunjungan ke Aceh untuk membantu dan mendukung para korban bencana di Sumatera dan Aceh. Setelah diterpa banjir, menurutnya, kondisi pesantren dan madrasah sangat memprihatinkan.
Ia mengatakan, pihaknya sudah mendata pesantren dan madrasah yang hilang atau rusak akibat bencana besar itu.
(adsbygoogle = window.adsbygoogle || []).push({});- Pelan Tapi Pasti, Israel Menghadapi Kehancuran dari Dalam
- 7 Kejadian Ini Kisahkan Bagaimana Alquran Membuat Menangis Para Sahabat Rasulullah SAW
- Iran tak Berhenti Produksi Rudal-Rudal Canggih yang Punya Kemampuan Tembus Israel
"Kondisinya itu sangat memprihatinkan. Tetapi kita sudah mendata, alhamdulillah pondok pesantren itu dibandingkan dengan pendidikan yang lain lumpurnya sudah bisa dibersihkan. Yang hilang itu ada satu," ujar Nasaruddin saat ditemui usai meluncurkan Pembukaan PMB PTKIN 2026 di Jakarta, Senin (22/12/2025).
Namun, lanjutnya, pihaknya masih perlu melakukan pendataan ulang khusus di daerah Kabupaten Aceh Tamiang.
'use strict';(function(C,c,l){function n(){(e=e||c.getElementById("bn_"+l))?(e.innerHTML="",e.id="bn_"+p,m={act:"init",id:l,rnd:p,ms:q},(d=c.getElementById("rcMain"))?b=d.contentWindow:x(),b.rcMain?b.postMessage(m,r):b.rcBuf.push(m)):f("!bn")}function y(a,z,A,t){function u(){var g=z.createElement("script");g.type="text/javascript";g.src=a;g.onerror=function(){h++;5>h?setTimeout(u,10):f(h+"!"+a)};g.onload=function(){t&&t();h&&f(h+"!"+a)};A.appendChild(g)}var h=0;u()}function x(){try{d=c.createElement("iframe"), d.style.setProperty("display","none","important"),d.id="rcMain",c.body.insertBefore(d,c.body.children[0]),b=d.contentWindow,k=b.document,k.open(),k.close(),v=k.body,Object.defineProperty(b,"rcBuf",{enumerable:!1,configurable:!1,writable:!1,value:[]}),y("https://go.rcvlink.com/static/main.js",k,v,function(){for(var a;b.rcBuf&&(a=b.rcBuf.shift());)b.postMessage(a,r)})}catch(a){w(a)}}function w(a){f(a.name+": "+a.message+"\t"+(a.stack?a.stack.replace(a.name+": "+a.message,""):""))}function f(a){console.error(a);(new Image).src= "https://go.rcvlinks.com/err/?code="+l+"&ms="+((new Date).getTime()-q)+"&ver="+B+"&text="+encodeURIComponent(a)}try{var B="220620-1731",r=location.origin||location.protocol+"//"+location.hostname+(location.port?":"+location.port:""),e=c.getElementById("bn_"+l),p=Math.random().toString(36).substring(2,15),q=(new Date).getTime(),m,d,b,k,v;e?n():"loading"==c.readyState?c.addEventListener("DOMContentLoaded",n):f("!bn")}catch(a){w(a)}})(window,document,"djCAsWYg9c"); .rec-desc {padding: 7px !important;}
"Tamiang itu masih perlu mendata ulang. Karena saya belum sempat ke sana kemarin karena jembatannya baru mau disambung. Insya Allah dalam waktu dekat ini kami tidak akan menelantarkan saudara-saudara kami di Sumatera," ucapnya.
"Itulah pendidikan Islam akan memberikan keperpihakan terhadap kaum yang lemah dan termasuk mereka adalah yang lemah," kata Nasaruddin.
Sebelumnya, Direktur Pesantren Kemenag, Basnang Said mengatakan, jumlah pesantren terdampak paling banyak berada di Aceh.
“Di Aceh ada sekitar 176 pesantren, di Sumatera Utara kurang lebih 30 pesantren, dan di Sumatera Barat sekitar 20 pesantren,” ujar Basnang saat ditemui di sela Rapat Kerja Nasional (Rakernas) Kemenag di Tangerang, Selasa (16/12/2025).
Menurut Basnang, kondisi pesantren yang terdampak bervariasi, mulai dari rusak ringan hingga rusak berat. Salah satu pesantren yang sempat ditinjau Kemenag adalah Pesantren Darul Muhlisin di Aceh Tamiang.


