JAKARTA, KOMPAS.com - Sentra Hewan dan Kuliner Jakarta di Lenteng Agung, Jagakarsa, Jakarta Selatan, akan diresmikan setelah seluruh kios terisi dan aktif beroperasi.
“Terkait jadwal peresmian akan diinfokan lebih lanjut, setelah kios-kios yang ada sudah buka dan aktif berdagang semua,” kata Kepala Suku Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi, dan UKM (PPKUKM) Jakarta Selatan, Djaharudin, saat dikonfirmasi, Selasa (23/12/2025).
Sambil menunggu seluruh kios terisi, warga sekitar diizinkan membuka pasar malam dadakan untuk meramaikan kawasan tersebut.
Baca juga: Kecewanya Pedagang Ketika Peresmian Sentra Fauna Batal Mendadak
“Selanjutnya apabila sudah terisi dan sudah berjualan kios-kios yang ada sebanyak 125 kios, maka kegiatan pasar malam dadakan akan dievaluasi kembali,” kata Djaharudin.
Nantinya, pasar malam akan digantikan dengan kegiatan hiburan lainnya untuk menarik pengunjung.
var endpoint = 'https://api-x.kompas.id/article/v1/kompas.com/recommender-inbody?position=rekomendasi_inbody&post-tags=sentra hewan lenteng agung, Sentra Hewan dan Kuliner&post-url=aHR0cHM6Ly9tZWdhcG9saXRhbi5rb21wYXMuY29tL3JlYWQvMjAyNS8xMi8yMy8xNzMxMjIyMS9zZW50cmEtaGV3YW4tZGFuLWt1bGluZXItbGVudGVuZy1hZ3VuZy1ha2FuLWRpcmVzbWlrYW4tdXNhaS1zZWx1cnVoLWtpb3M=&q=Sentra Hewan dan Kuliner Lenteng Agung Akan Diresmikan Usai Seluruh Kios Terisi§ion=Megapolitan' var xhr = new XMLHttpRequest(); xhr.addEventListener("readystatechange", function() { if (this.readyState == 4 && this.status == 200) { if (this.responseText != '') { const response = JSON.parse(this.responseText); if (response.url && response.judul && response.thumbnail) { const htmlString = `Hal ini sesuai dengan keinginan pedagang, Sabdi (65), yang baru mengisi kios selama dua pekan.
Ia mengaku cukup kesulitan mencari pelanggan. Sebab, hewan seperti burung yang ia jual bukanlah kebutuhan primer yang dicari masyarakat setiap hari.
“Ya maunya kalau dari pihak pengelola promosinya gencar, terus di sini juga ada event-event tertentu gitu yang sifatnya mendukunglah untuk pedagang satwa,” kata dia.
Selain Sabdi, hanya terlihat segelintir pedagang hewan di zona khusus pedagang hewan yang letaknya cenderung lebih rendah dibandingkan zona kuliner.
Baca juga: Pengamat Siber: Aplikasi Mata Elang Langgar UU PDP, Data Bisa Disalahgunakan
Kondisi itu membuat Sabdi merasa para pedagang hewan kurang mendapat prioritas dibandingkan pedagang kuliner.
“Jadi kayaknya yang diprioritaskan ya kuliner gitu kayaknya kalau ngelihat dari penataan di sini. Bukannya saya sentimen, tapi posisinya ini tertutup dari jalan raya aksesnya. Kan orang kalau jualan maunya terlihat,” tutur dia.
Keluhan serupa sebelumnya juga disampaikan oleh pedagang eks Pasar Burung Barito yang menolak pindah ke lokasi baru ini. Salah satunya, Yuli, yang menilai posisi kios terlalu rendah dan jauh dari akses jalan raya.
“Tempatnya enggak layak banget, ke bawah banget kayak jurang,” kata Yuli saat ditemui di Pasar Burung Barito, Senin (29/9/2025).
Diketahui, Proyek Taman Bendera Pusaka yang menggantikan Pasar Barito merupakan bagian dari rencana Pemerintah Provinsi Jakarta untuk memperluas ruang terbuka hijau di Jakarta.
Taman ini akan menggabungkan tiga taman eksisting, Taman Leuser, Taman Ayodhya, dan Taman Langsat, dan ditargetkan rampung pada Desember 2025.
Baca juga: Pramono Janjikan Insentif untuk Buruh, KASBI: Cuma Kompensasi Kenaikan Upah
Pemerintah menyebut taman ini akan menjadi ruang publik baru yang ikonik. Taman Bendera Pusaka diharapkan saat Jakarta tidak lagi berstatus sebagai Ibu Kota Indonesia, maka menjadi simbol identitas yakni sebagai Ibu Kota ASEAN karena gedung ASEAN berada di kawasan tersebut.
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang


