Menteri Keuangan (Menkeu), Purbaya Yudhi Sadewa, telah menyiapkan kredit usaha senilai Rp 2 triliun untuk industri tekstil dan furniture. Pinjaman kredit itu dapat diakses melalui Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI) atau Indonesia Eximbank.
LPEI Merupakan lembaga keuangan yang berada khusus di bawah Kementerian Keuangan. Menurut Purbaya, pengusaha tekstil dan furniture sempat mengajukan kebutuhan Rp 16 triliun, tetapi saat itu dana pemerintah baru tersedia Rp 200 miliar.
“Sekarang kita siapkan Rp 2 triliun untuk tadi perusahaan tekstil maupun furniture,” kata Purbaya dalam konferensi pers di Kantor Kemenkeu, Jakarta Pusat pada Selasa (23/12).
Purbaya memastikan bunga pinjaman untuk kedua sektor industri tersebut sebesar 6 persen. Saat ini pinjaman sudah bisa diakses.
“Jadi mereka bisa datang ke LPEI, bunganya 6 persen. Itu yang saya janjikan ke mereka, sudah bisa mereka datang ke LPEI-nya,” ujarnya.
Kontribusi BUMN SMV
Purbaya turut menginginkan BUMN Special Mission Vehicle (SMV) berkontribusi pada perekonomian. SMV Kemenkeu adalah Badan Layanan Umum (BLU), Badan Usaha Milik Negara (BUMN), serta Lembaga yang berada di bawah Pembinaan dan Pengawasan Kementerian Keuangan yang memiliki tugas khusus untuk melaksanakan tugas pembangunan.
“Kita juga pengen lihat apakah mereka bisa di aktifkan lagi untuk membantu perekonomian, lebih aktif dari desain yang sekarang itu. Jadi saya menilai itu,” ujarnya.
Ia mencontohkan PT Geo Dipa Energi (GeoDipa) yang berpotensi menjadi supplier gas langsung terhadap pusat industri. Selain itu, contoh lain yang turut disebut Purbaya adalah PT Sarana Multi Infrastruktur (SMI).
Ia berharap ke depan SMI dapat terlibat dalam pembangunan proyek infrastruktur. “Paling nggak dua sekolah tahun depan akan dibuat,” kata Purbaya.


