- Bus rombongan kru KRI Soeharso mengalami kecelakaan di Tol Belmera KM 8.800 pada Selasa, 23 Desember 2025, sekitar pukul 11.45 WIB.
- Insiden tabrak samping searah ini menyebabkan 12 personel TNI AL terluka dan dilarikan ke RS Mitra Medika.
- Bus sempat melintang di jalan tol setelah benturan, mengakibatkan kemacetan, sementara sopir truk yang terlibat dilaporkan melarikan diri.
Suara.com - Sebuah perjalanan prajurit TNI Angkatan Laut (AL) yang semula berniat melakukan pesiar berubah menjadi insiden setelah bus yang membawa rombongan kru KRI Soeharso terlibat kecelakaan di Tol Belmera (Belawan-Medan-Tanjung Morawa) pada Selasa (23/12/2025) siang.
Kecelakaan yang melibatkan bus TNI AL dan truk itu bukan terjadi dari berlawanan arah, melainkan terjadi di satu arah yang sama.
Berdasarkan data yang dihimpun, berikut adalah lima fakta terkait insiden kecelakaan Bus kru KRI Soeharso:
1. Lokasi Spesifik dan Waktu Kejadian
Kecelakaan ini terjadi di ruas Tol Belmera (Belawan-Medan-Tanjung Morawa), tepatnya di KM 8.800, Kelurahan Martubung, Kecamatan Medan Labuhan pada Selasa siang (23/12/2025) sekitar pukul 11.45 WIB.
Lokasi ini merupakan jalur padat yang menghubungkan pelabuhan utama dengan pusat kota Medan. Bus tersebut melaju dari arah Belawan menuju pusat kota Medan sebelum terlibat insiden dengan truk di jalur yang sama.
2. Detail Korban dan Evakuasi Medis
Sebanyak 12 personel TNI AL dilaporkan menjadi korban dalam musibah ini. Berdasarkan keterangan medis di lapangan, para korban mengalami luka-luka yang belum terperinci detailnya.
Para korban langsung dilarikan ke Rumah Sakit Mitra Medika, Jalan Yos Sudarso untuk segera mendapatkan perawatan medis.
Baca Juga: Video Viral Badan Pesawat di Jalan Soetta, Polisi Ungkap Fakta Sebenarnya
3. Status Perjalanan
Pihak kepolisian melalui Kasat Lantas Polres Pelabuhan Belawan, AKP Andi Barus, membenarkan adanya kecelakaan tersebut.
Perjalanan yang melaju dari Belawan ke Medan itu mengangkut rombongan Prajurit TNI AL yang merupakan Anak Buah Kapal (ABK) KRI Soeharso untuk keperluan pesiar, bukan sedang menjalankan tugas operasi masyarakat.
3. Kronologi Teknis: Tabrak Samping
Kedua kendaraan diketahui melaju searah menuju Medan. Kecelakaan terjadi karena adanya benturan di bagian samping (tabrak samping).
Tabrakan terjadi di mana sisi kiri bus bersentuhan hebat dengan sisi kanan truk. Benturan ini menyebabkan bus kehilangan keseimbangan dan mengalami kerusakan fisik yang cukup signifikan pada bagian bodinya.




