Daftar 10 Barang Inovatif Buatan NASA, Ada yang Dipakai untuk Deteksi Kanker

mediaindonesia.com
2 jam lalu
Cover Berita

SELAMA ini NASA dikenal luas sebagai lembaga antariksa Amerika Serikat yang membawa manusia ke Bulan dan menjelajah Mars. Namun, di balik misi-misi luar angkasa tersebut, NASA juga menghasilkan berbagai inovasi yang justru paling terasa manfaatnya di Bumi. Berangkat dari kebutuhan ekstrem di ruang angkasa, teknologi-teknologi ini kemudian bertransformasi menjadi produk yang digunakan jutaan orang setiap hari.

Berdasarkan penelusuran dari laman HowStuffWorks, berikut 10 inovasi NASA yang kini menjadi bagian penting dalam kehidupan modern.

1. Memory Foam

Memory foam awalnya dikembangkan pada 1960-an oleh insinyur aeronautika Charles Yost untuk meningkatkan keselamatan astronot dan penumpang pesawat. Material ini dirancang agar mampu menyerap tekanan tinggi, lalu perlahan kembali ke bentuk semula.

Tak hanya meningkatkan perlindungan dari benturan, busa ini juga terbukti mendistribusikan berat tubuh secara merata. Sejak dipasarkan secara komersial, memory foam digunakan secara luas, mulai dari kasur, helm olahraga, alas sepatu, hingga perlengkapan medis untuk mencegah luka tekan pada pasien.

2. Lapisan Anti-Korosi

Lingkungan peluncuran roket yang berada di wilayah pesisir membuat peralatan NASA rentan rusak akibat karat. Untuk mengatasi hal ini, NASA mengembangkan lapisan pelindung berbahan seng dan kalium silikat yang mampu menghambat korosi secara signifikan.

Teknologi ini kemudian diadopsi industri sebagai pelapis baja yang cepat kering, tidak beracun, dan tahan lama. Salah satu penerapan paling ikonik adalah pelapisan bagian dalam Patung Liberty pada 1980-an untuk memperlambat proses kerusakan.

3. ArterioVision: Teknologi Astronomi untuk Deteksi Penyakit Jantung

Perangkat lunak pencitraan yang awalnya digunakan NASA untuk memotret planet dan galaksi kini membantu dokter mendeteksi penyakit jantung. ArterioVision memanfaatkan teknologi pemrosesan citra NASA untuk memeriksa ketebalan dinding pembuluh darah secara noninvasif.

Teknologi ini memungkinkan deteksi dini aterosklerosis, sehingga pasien memiliki peluang lebih besar melakukan pencegahan melalui perubahan gaya hidup sebelum kondisi memburuk.

4. Implan Koklea

Implan koklea modern berakar dari inovasi NASA dalam bidang sensor dan transmisi sinyal. Dikembangkan oleh insinyur NASA Adam Kissiah Jr., teknologi ini mengubah suara menjadi pulsa digital yang langsung merangsang saraf pendengaran.

Hingga kini, ratusan ribu orang di dunia telah menerima implan koklea, termasuk mereka yang sejak lahir tidak dapat mendengar maupun pasien yang kehilangan pendengaran akibat penyakit atau cedera.

5. Lensa Kacamata Tahan Gores

Ketika lensa plastik menggantikan kaca demi alasan keselamatan, muncul masalah baru, yaitu kaca yang digunakan mudah tergores. NASA kemudian mengembangkan lapisan pelindung tahan abrasi untuk visor helm astronot.

Teknologi ini dikomersialkan pada 1980-an dan kini menjadi standar pada lensa kacamata modern, membuatnya jauh lebih awet dan aman digunakan.

6. Emulsified Zero-valent Iron

NASA menghadapi persoalan serius akibat limbah kimia beracun seperti trikloroetilena yang mencemari tanah dan air tanah di sekitar lokasi peluncuran. Alih-alih menggali tanah tercemar, NASA mengembangkan larutan emulsified zero-valent iron yang mampu menguraikan senyawa berbahaya menjadi zat tidak beracun.

Teknologi ini kini digunakan secara luas oleh industri untuk memulihkan lahan tercemar dan menjadi salah satu inovasi NASA paling banyak dilisensikan.

7. Pompa Insulin untuk Astronot Pasien Diabetes

Upaya NASA memantau kondisi astronot selama misi jarak jauh melahirkan sistem yang mampu memonitor kondisi tubuh secara otomatis. Teknologi ini kemudian diterapkan dalam pompa insulin untuk penderita diabetes tipe 1.

Pompa insulin memungkinkan pengaturan dosis insulin yang lebih presisi dan mengurangi ketergantungan pada suntikan harian, meningkatkan kualitas hidup pasien.

8.Teknologi Pemisahan Roket untuk Penyelamatan Darurat

Prinsip piroteknik yang digunakan NASA untuk memisahkan wahana dari roket pendorongnya diadaptasi menjadi alat pemotong darurat bernama Lifeshears. Alat ini lebih ringan dan senyap dibanding peralatan hidrolik, serta telah digunakan dalam berbagai operasi penyelamatan, termasuk pascabencana besar seperti pengeboman Oklahoma City dan tragedi 11 September.

9. Charge-Coupled Device (CCD)

CCD berkepekaan tinggi yang dikembangkan NASA untuk Teleskop Hubble memungkinkan pengambilan gambar kosmos secara detail. Teknologi serupa kini digunakan dalam pencitraan medis, termasuk deteksi kanker payudara. Dengan kualitas gambar yang lebih tajam, dokter dapat melakukan pemeriksaan yang lebih akurat dan minim invasif.

10. Filter Air untuk Astronot

NASA mengembangkan sistem penyaringan air berbasis yodium untuk memastikan astronot mendapatkan air minum yang aman. Teknologi ini kemudian diadaptasi untuk pengolahan air di Bumi, terutama di wilayah dengan sumber air tercemar. NASA juga terus mengembangkan teknologi daur ulang air, termasuk sistem yang mampu mengubah limbah manusia menjadi air layak minum.

Sumber: HowStuffWorks


Artikel Asli

Berikan komentar Anda
Lanjut baca:

thumb
Tips Menikmati Liburan Tanpa Boros, Cari Diskon
• 9 jam lalugenpi.co
thumb
Ada SPBU Nelayan, Solar di Donggala Kini Bisa Dibeli Rp 6.800 per Liter
• 4 jam lalukumparan.com
thumb
Kode Redeem FC Mobile 23 Desember 2025, Ada Gems hingga Pemain Bintang Gratis
• 15 jam lalumedcom.id
thumb
Pernikahan Tertutup Shin Min-a dan Kim Woo-bin Dihadiri Sejumlah Bintang Papan Atas Korea
• 22 jam lalutabloidbintang.com
thumb
DPRD DKI soal Penertiban Atribut Parpol: Harus Ada Sanksi Tegas, Supaya Jera
• 7 jam lalukumparan.com
Berhasil disimpan.