DEPOK (Realita) - Sekolah di Kota Depok yang menerima ancaman teror bom melalui email resmi mendatangi Polres Metro Depok untuk membuat laporan polisi.
Langkah tersebut dilakukan lantaran pihak sekolah merasa khawatir terhadap keselamatan lingkungan pendidikan meskipun saat ini kegiatan belajar mengajar tengah libur.
Baca juga: Depok24jam Gelar Impact Forum, Hadirkan Inspirasi di HUT ke-8
Salah satu pelapor berasal dari SMA Bintara Depok. N, salah seorang guru SMA Bintara, mengungkapkan bahwa sekolahnya menerima email dari orang tak dikenal pada Selasa (23/12/2025) dini hari sekitar pukul 02.30 WIB.
Namun, email tersebut baru dibaca pihak sekolah pada pagi hari.
“Terima laporan emailnya, kalau email itu masuk di jam setengah 3 pagi kayaknya, kita baru baca jam 8 pagi, itu juga dibaca oleh TU kita sih, TU sekolah sama kepala sekolah,” tuturnya saat ditemui di Polres Depok, Selasa (23/12/2025).
N menyebutkan, terdapat 10 sekolah yang menerima email berisi ancaman tersebut, dan SMA Bintara menjadi salah satunya.
Setelah email dibaca, pihak sekolah langsung melaporkan kejadian tersebut ke kepala sekolah dan kemudian ke kepolisian.
Ia menjelaskan, saat email ancaman diterima, kondisi sekolah sedang tidak ada kegiatan belajar mengajar karena masa libur.
Meski demikian, pihak sekolah tetap mengambil langkah cepat.
“Oh ya anak-anak sudah libur, yang ada di sekolah hanya guru-guru piket saja. Langsung ngelapor, jam 8 pagi langsung kita lapor,” bebernya.
Terkait isi email ancaman, N menduga pengirimnya berada dalam kondisi depresi dan membutuhkan bantuan.
Menurutnya, isi pesan tersebut lebih mengarah pada persoalan pribadi pengirim.
“Kalau saya lihat dari email yang masuk, ini kayaknya orang lagi butuh bantuan. Mungkin gimana caranya agar pacarnya nih, masalah pribadinya bisa diselesaikan dengan baik gitu sih,” ucapnya.
Baca juga: Jadi Solusi Atasi Kemacetan di Depok, Flyover Juanda Bakal Dibangun Tahun Ini
Pihak sekolah juga mengaku sempat menelusuri akun media sosial yang diduga milik pengirim email.
Dari hasil penelusuran tersebut, N meyakini pengirim berada dalam kondisi mental yang tidak stabil.
“Iya benar, karena kayaknya sih kalau dari beberapa, kan kita juga sempat cek IG nya juga, tiktoknya juga gitu ya, dan dia juga kayak butuh bantuan agar netizen juga bisa bantu dia gitu sih, karena orangnya juga katanya udah enggak gak terlalu peduli juga sih,” terangnya.
N menegaskan bahwa pihak sekolah tidak mengenal sosok pengirim email tersebut.
Bahkan, ia memastikan bahwa pengirim bukan merupakan alumni SMA Bintara.
“Nggak sama sekali, kita nggak kenal sama sekali, bahkan dari pihak sekolah pun, karena mungkin kepala sekolah kita kenal dengan kepala sekolah sekolahnya dia dulu, alumni sekolahnya dulu langsung ditelepon juga,” jelasnya.
Baca juga: Empat Situ di Depok Akan Ditata, Ini Rencana DPUPR
Ia mengaku terkejut dengan adanya email berisi ancaman tersebut, mengingat pihak sekolah tidak pernah memiliki masalah ataupun hubungan dengan pengirim.
“Ya kaget sih pasti, karena kan kita juga gak kenal dia siapa, tiba-tiba ada email yang isinya teror,” katanya.
Pasca adanya ancaman tersebut, pengamanan di lingkungan sekolah diperketat.
Aparat kepolisian telah melakukan penjagaan sejak pagi hari guna memastikan situasi tetap aman dan kondusif.
“Sudah dikirimkan beberapa polisi untuk keamanan selama seminggu ini,” tandasnya.
Hingga saat ini, Polres Metro Depok masih mendalami laporan dari sejumlah sekolah dan terus melakukan langkah-langkah pengamanan lanjutan. hry
Editor : Redaksi



:strip_icc()/kly-media-production/medias/5417976/original/049724300_1763555921-InShot_20251119_193350409.jpg)
