ACEH, KOMPAS.TV - Hampir sebulan korban bencana Sumatera mengungsi karena rumah mereka hilang ataupun rusak parah diterjang banjir bandang.
Kini korban banjir tak punya pilihan selain bertahan hidup di tenda pengungsian, seperti puluhan keluarga asal Desa Rumoh Rayeuk, Langkahan, Aceh Utara.
Di pengungsian Dusun Bola Mas ini, warga mendirikan tenda terpal secara mandiri sebagai tempat berteduh sambil menanti kepastian kapan mereka bisa kembali memiliki rumah.
Saat mengunjungi pengungsian di Agam, Sumatera Barat, 18 Desember lalu, Presiden Prabowo berjanji hunian sementara atau huntara untuk korban banjir akan selesai dalam sebulan.
Setelah itu, pemerintah memastikan hunian tetap korban banjir Sumatera segera dibangun.
Sementara itu, saat mengunjungi Aceh Tamiang Senin lalu, Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian mengungkap sejumlah huntap mulai dibangun.
29 Desember mendatang, pemerintah menargetkan peletakan batu pertama atau groundbreaking pembangunan sekitar 500 huntap di Aceh Tamiang.
Sebelumnya, pada rapat terbatas penanganan bencana Sumatera 7 Desember lalu, pemerintah mengungkap pembangunan hunian sementara akan menjadi tanggung jawab BNPB.
Lalu, Kementerian Perumahan dan Kawasan Permukiman bekerja sama dengan sejumlah lembaga akan membangun hunian tetap.
Sementara itu, pemerintah daerah diminta menyiapkan lahan untuk pembangunan huntara dan huntap.
#banjir #rumah #aceh #prabowo #bnpb
Penulis : kharismaningtyas
Sumber : Kompas TV
- banjir sumatera
- huntara
- huntap
- korban banjir
- bencana alam
- aceh



:strip_icc()/kly-media-production/medias/5453702/original/021231100_1766487211-Pramono_Anung__4_.jpeg)
