Puskesmas Pantai Cermin di Kabupaten Langkat, Sumatera Utara, sudah kembali membuka pelayanan sejak 17 Desember 2025. Puskesmas sebelumnya terpaksa tutup akibat terdampak bencana banjir dan longsor pada akhir November.
Kepala Puskesmas Pantai Cermin, Supriadi, mengatakan kini puskesmas buka 24 jam untuk melayani warga. Ia berharap tak sungkan datang untuk cek kesehatan baik fisik maupun rohani.
“Apabila kalian mengalami keluhan baik kesehatan fisik, rohani, jangan sungkan-sungkan datang ke Puskesmas Pantai Cermin. Kita siap melayani masyarakat,” kata Supriadi dalam wawancara dengan Kementerian Kesehatan, dikutip Selasa (23/12).
Salah satu perawat Puskesmas Pantai Cermin, Wan Santy Mulyani, merasa lega akhirnya puskesmas bisa beroperasi lagi. Ia mengaku sedih saat menemui warga di posko pengungsian yang tak bisa mengakses obat-obatan rutin.
“Perasaannya ada sedikit lega, senang, Alhamdulillah kami bisa kembali puskesmas melayani mereka. Karena selama tidak dibuka, kami ke posko-posko ada pasien yang harus rutin makan obat rutin jantung, atau DM (diabetes melitus). Itu kan tidak lagi mereka bisa (konsumsi), terhenti,” ucap Santy dengan menahan tangis haru.
Tak cuma perawat yang lega, Supriadi, salah satu pasien juga senang karena Puskesmas Pantai Cermin akhirnya melayani kembali. Selama banjir ia tidak bisa berobat dan harus menahan rasa sakit.
“Selama banjir tidak berobat, tahankan saja lah,” kata dia.
Selain itu, Supriadi bercerita anaknya sempat terjatuh dan lukanya harus dijahit. Namun, saat jahitan mesti dibuka, ia tidak bisa datang ke puskesmas. Petugas kesehatan pun tak ada yang bisa datang.
“Mau buka jahitan saja pun enggak bisa. Bidannya enggak bisa datang. Kemarin memang luar biasa tinggi kali, jalan Pantai Cermin ini saja tenggelam. Kereta (mobil) tidak bisa lewat,” tuturnya.
Namun, kini dia bersyukur karena sudah bisa cek kesehatan dan berobat lagi ke puskesmas. Ia langsung memeriksa kadar asam urat karena belakangan merasa sakit di persendian.
“Memang kemarin-kemarin ada riwayat. Ini kebetulan persendian sakit, jadi saya coba cek di sini dan minta obat supaya reda,” kata Supriadi.
“Alhamdulillah, lega kita bisa berobat. Kalau enggak beroperasi bagaimana kita mau berobat. Bersyukur,” pungkasnya.
