GenPI.co - Jadi bintang film terkenal membuat seseorang sangat bahagia. Apalagi kemudian bisa naik kelas menjadi sutradara terkemuka. Tapi kebahagiaan itu sangat terganggu bila punya anak yang pecandu narkoba.
Sutradara terkemuka Rob Reiner contohnya. Ia tewas bersama istri di masa tuanya: ditikam oleh anak keduanya yang pecandu narkoba. Tadi malam mestinya selamatan tujuh harinya.
Maka berbahagialah Anda: sebagai orang tua Anda punya anak-anak yang selamat dari narkoba.
Saya pernah menerima curhat seorang ayah yang anaknya kecanduan narkoba. Luar biasa pusingnya. Kalau tidak diberi uang bisa mencuri. Bila diberi uang sangat menghabiskan tabungan.
Kadang orang tua juga tidak tega melihat anaknya seperti sekarat kesakitan luar biasa. Sampai kelojotan terkapar karena telat dapat narkoba.
Jangankan benda berharga seperti motor. Meja kursi pun diam-diam dijual saat orang tua tidak di rumah. Pun sampai daun jendela: dilepas dijadikan uang.
Anak nomor dua Rob Reiner, Nick Reiner, sudah kecanduan narkoba sejak remaja. Sejak umur 14 tahun.
Sejak itu Nick keluar masuk pusat rehabilitasi. Tidak kunjung sembuh. Menurut catatan polisi di Los Angeles, Nick keluar-masuk panti rehabilitasi sampai 18 kali.
Tingkat kecanduannya itu sampai membuat sekolah Nick berantakan. Biar pun orang Amerika, Nick tidak sampai tamat SMA. Sekolahnya kacau. Sebenarnya Nick sudah ikut ujian persamaan. Ia berhasil lulus. Ia dapat sertifikat GED. Setara dengan SMA.
Di Amerika bagi anak-anak yang tidak mau sekolah bisa dapat semacam ijazah; asal lulus tes GED (General Educational Development). Tes itu bisa dilakukan kapan saja. Tinggal buka Apps GED lalu menjawab pertanyaan-pertanyaan di situ.
Testnya sendiri meliputi empat mata pelajaran setara SMA. Yakni matematika, ilmu pasti, ilmu sosial, dan tes kemampuan berpikir lewat penggunaan bahasa Inggris.
Meski sudah punya sertifikat GED Nick tidak pernah masuk universitas. Tapi karena bapaknya tokoh perfilman di Hollywood, Nick pun bisa bekerja di lingkungan film. Ia pernah ikut membidani film yang disutradarai ayahnya. Apalagi kakak dan adiknya juga terjun ke dunia film.
Tapi tetap saja Nick punya jiwa yang tidak stabil. Ia pernah memutuskan jadi gelandangan di pinggir jalan di Los Angeles.
Kalau lagi normal sebenarnya ia bisa baik. Tapi sesekali labil. Nick suka bertanya ke siapa pun bahwa ia orang terkenal bukan?
Pun tanggal 13 Desember lalu. Ayah ibunya menghadiri pesta di sebuah rumah tokoh film Hollywood. Di Los Angeles. Nick juga tampak hadir di situ. Tapi Nick rupanya lagi 'kumat'. Ia mengajak bertengkar tamu-tamu di pesta itu.
Ketika ayahnya menegurnya, Nick justru melawan. Terjadilah saling bentak dan saling hardik. Suara mereka pun keras. Sampai mengganggu pesta.
Akhirnya Rob mengajak istrinya pulang. Pesta masih jauh dari berakhir.
Besok paginya, pukul 11.00, Emy, anak bungsu Rob, ditelepon ahli terapi. Sang ahli merasa kesulitan masuk rumah Rob. Padahal sudah janji pada jam itu Rob akan menjalani terapi.
Saat Emy membantu terapis itu masuk ke rumah sang ayah, dia tak percaya dengan apa yang dia lihat: ayahnya telah meninggal dunia di atas tempat tidurnya.
Emy segera menelepon Polisi. Emy masih belum tahu di mana posisi mamanyi. Setelah polisi tiba diketahuilah bahwa istri Rob juga tewas.
Kesimpulan sementara Rob dan istri bunuh diri. Tapi dua jam setelah itu Nick ditangkap --saat ia berada di dekat salah satu kampus universitas.
Keesokan harinya Nick harus hadir di pengadilan. Tapi tidak hadir. Itu karena hasil pemeriksaan kesehatannya, termasuk kesehatan jiwanya, belum selesai.
Nick pun dijaga ketat. Semula ia bisa membayar uang jaminan agar tidak ditahan. Nilai jaminan itu USD 4 juta
Tapi putusan itu dicabut. Nick sangat berbahaya, terutama bisa bunuh diri.
Maka ketika hasil test kesehatan sudah selesai dan Nick bisa hadir di pengadilan, penjagaan atas dirinya tetap ketat. Polisi tidak ingin Nick bunuh diri.
Di pengadilan Nick tidak merasa bersalah. Maka ia tidak mengajukan pengakuan bersalah untuk mendapat keringanan hukuman. Ia siap menjalani proses peradilan.
Di Amerika, bila seorang tersangka langsung mengaku bersalah, maka tidak perlu diadili. Hakim tinggal putuskan berapa hukumannya --lebih ringan dibanding kalau tidak mengaku bersalah. Sidangnya hanya satu kali. Hanya untuk mendengarkan putusan Hakim: berapa lama masuk penjara.
Belakangan Nick sendiri tinggal bersama orang tuanya itu. Sedang adik perempuannya, Emy, tinggal di rumah sendiri, di seberang rumah orang tua.
Sidang Nick nanti akan sangat seru. Nick akan dibela pengacara besar yang sering memenangkan kliennya: Alan Jackson. Apalagi tidak ada barang bukti yang kuat. Kalau pun Nick pelakunya ia sangat rapi dalam melakukan aksinya. Atau jangan-jangan memang bukan Nick.
Rob sendiri Anda sudah tahu: sutradara film terkenal yang Anda pasti sudah nonton: When Harry Met Sally. Juga film The Princess Bride, dan This is Spinal Tap. Masih banyak lagi.
Istrinya, juga orang film. Karya fotonyi sampai dipakai untuk cover buku Donald Trump yang amat terkenal The Art of the Deal.
Tapi pasangan ini sangat pro Demokrat. Rob bersahabat dengan para politisi Demokrat seperti Bill Clinton, Barack Obama, dan Kamala Harris. Bahkan di hari kematiannya itu, setelah menjalani terapi, Obama dan istri sebenarnya dijadwalkan bertemu Rob dan istri.
Tokoh-tokoh Demokrat tersebut merasa kaget dan bersedih, tapi Trump justru mengucapkan kata-kata ejekan atas kematian Rob itu.
"Mereka meninggal dalam keadaan Trump derangement syndrome," tulis Trump di medsosnya.
Tentu Rob tidak bisa membalas ejekan Trump itu. Rob sendiri tidak akan peduli. Jangankan Trump. Rob tergolong orang yang tidak peduli Tuhan. Ia memang Yahudi kelahiran New York, tapi ia mendeklarasikan diri sebagai ateis.
Kini Rob tahu tahu sendiri seperti apa yang sebenarnya: apakah surga dan neraka itu ada.(Dahlan Iskan)
Tonton Video viral berikut:




