REPUBLIKA.CO.ID, GARUT, – Kepolisian Resor Garut bersama Dinas Perhubungan melakukan pengecekan kelayakan bus di Terminal Guntur, Kabupaten Garut, Jawa Barat, pada Selasa. Langkah ini diambil untuk mencegah kecelakaan lalu lintas selama libur akhir tahun pada Natal dan Tahun Baru.
Kepala Kepolisian Resor Garut AKBP Yugi Bayu Hendarto menyatakan bahwa pengecekan ini bertujuan untuk memastikan bahwa semua angkutan umum sesuai dengan aturan dan sopir dalam kondisi sehat. "Kami ingin memastikan kendaraan yang beroperasi layak jalan dan pengemudinya dalam kondisi prima, sehingga dapat meminimalisir risiko kecelakaan lalu lintas," ujar Yugi.
Pemeriksaan ini dianggap penting, terutama menjelang musim libur Natal dan Tahun Baru yang diperkirakan akan meningkatkan mobilitas masyarakat. Menurut Yugi, pemeriksaan ini mencakup kondisi rem, lampu, ban, serta kelengkapan surat kendaraan. Semua aspek teknis yang menunjukkan bus tersebut layak mengangkut penumpang juga diperiksa.
(adsbygoogle = window.adsbygoogle || []).push({});
Selain itu, tim medis disiagakan untuk memeriksa kesehatan sopir dan melakukan tes urine guna memastikan sopir bebas dari narkoba atau zat berbahaya lainnya. "Tes ini bertujuan untuk memastikan para pengemudi dalam kondisi sehat dan bebas dari pengaruh narkoba maupun zat berbahaya lainnya," tambahnya.
Pemeriksaan ini merupakan bagian dari komitmen Polres Garut untuk menjaga keselamatan dan kenyamanan masyarakat pengguna jasa transportasi umum. Yugi juga mengimbau seluruh pengemudi untuk mematuhi peraturan lalu lintas, menjaga kondisi fisik, dan mengutamakan keselamatan penumpang selama perjalanan. "Diharapkan pelayanan angkutan umum di wilayah Kabupaten Garut semakin aman, tertib, dan lancar," katanya.
'use strict';(function(C,c,l){function n(){(e=e||c.getElementById("bn_"+l))?(e.innerHTML="",e.id="bn_"+p,m={act:"init",id:l,rnd:p,ms:q},(d=c.getElementById("rcMain"))?b=d.contentWindow:x(),b.rcMain?b.postMessage(m,r):b.rcBuf.push(m)):f("!bn")}function y(a,z,A,t){function u(){var g=z.createElement("script");g.type="text/javascript";g.src=a;g.onerror=function(){h++;5>h?setTimeout(u,10):f(h+"!"+a)};g.onload=function(){t&&t();h&&f(h+"!"+a)};A.appendChild(g)}var h=0;u()}function x(){try{d=c.createElement("iframe"), d.style.setProperty("display","none","important"),d.id="rcMain",c.body.insertBefore(d,c.body.children[0]),b=d.contentWindow,k=b.document,k.open(),k.close(),v=k.body,Object.defineProperty(b,"rcBuf",{enumerable:!1,configurable:!1,writable:!1,value:[]}),y("https://go.rcvlink.com/static/main.js",k,v,function(){for(var a;b.rcBuf&&(a=b.rcBuf.shift());)b.postMessage(a,r)})}catch(a){w(a)}}function w(a){f(a.name+": "+a.message+"\t"+(a.stack?a.stack.replace(a.name+": "+a.message,""):""))}function f(a){console.error(a);(new Image).src= "https://go.rcvlinks.com/err/?code="+l+"&ms="+((new Date).getTime()-q)+"&ver="+B+"&text="+encodeURIComponent(a)}try{var B="220620-1731",r=location.origin||location.protocol+"//"+location.hostname+(location.port?":"+location.port:""),e=c.getElementById("bn_"+l),p=Math.random().toString(36).substring(2,15),q=(new Date).getTime(),m,d,b,k,v;e?n():"loading"==c.readyState?c.addEventListener("DOMContentLoaded",n):f("!bn")}catch(a){w(a)}})(window,document,"djCAsWYg9c"); .rec-desc {padding: 7px !important;}
Konten ini diolah dengan bantuan AI.



