Sebuah pesawat AL Meksiko jatuh di lepas pantai Texas, dekat Galveston, Amerika Serikat pada Senin (22/12). Akibat insiden tersebut, 6 orang tewas termasuk dua balita.
Pesawat itu sebetulnya tengah dalam perjalanan mengantar 2 balita ini untuk mendapat perawatan ke AS, dari kota Merida, Meksiko.
Pesawat juga membawa 8 penumpang. 2 orang lainnya berhasil diselamatkan dan kondisinya mulai stabil.
"Saya turut berbelasungkawa kepada para keluarga korban yang ada di pesawat tersebut. Mereka adalah petugas medis, perawat, personel angkatan laut dan kerabat dari anak-anak itu," kata Presiden Meksiko Claudia Sheinbaum, dilansir reuters, Rabu (24/12).
Sheinbaum juga menambahkan, bahwa kecelakaan ini akan diinvestigasi. Ia menggandeng pihak AS, untuk mengungkap apa yang terjadi pada 10 menit pertama sejak pesawat hilang komunikasi dengan personel darat di Galveston.
Sampai saat ini, baik Sheriff Galveston maupun AL Meksiko belum memberi keterangan lebih lanjut terkait peristiwa ini. Mulai dari penyebab, hingga detail lainnya.
AS juga menyampaikan ungkapan duka mereka.
"Doa saya, kepada mereka yang terdampak," ucap Ronald Johnson, Dubes AS untuk Meksiko.
Misi Kemanusiaan Mengantar Balita yang Kena Luka Bakar ParahMedia penyiaran lokal Meksiko, N+ menceritakan, 2 balita yang ada di pesawat itu mengalami luka bakar level 3, akibat kena tumpahan air panas. Balita ini sudah dicoba dirawat di sejumlah RS di kota Escarcega, tempat tinggal mereka, tapi banyak RS yang tak mampu menangani luka bakar dengan level setinggi itu.
Lalu, balita itu dibawa ke sebuah RS di Merida, yang jauhnya 320 km dari Escarcega. Pengobatan mereka dibantu oleh Yayasan Michou y Mau, yang membantu pengobatan anak-anak Meksiko dengan luka bakar parah.
Nah, biasanya, yayasan ini membawa anak-anak itu untuk dirawat lebih lanjut di Rumah Sakit di Galveston.



