Dolar Melempem di Tengah Gairah Ekonomi AS

metrotvnews.com
13 jam lalu
Cover Berita

New York: Dolar Amerika Serikat (AS) melemah pada perdagangan Selasa waktu setempat (Rabu WIB) setelah Departemen Perdagangan AS melaporkan ekonomi negeri Paman Sam tumbuh menjulang di kuartal III-2025.
 
Kondisi tersebut justru gagal mengubah sentimen investor terhadap mata uang AS yang terus berada di bawah tekanan dari ekspektasi pemotongan suku bunga Federal Reserve untuk tahun depan.
 
Mengutip The Star Malaysia, indeks dolar, yang mengukur nilai dolar AS terhadap enam mata uang utama lainnya, turun 0,35 persen menjadi 97,942, memperpanjang kerugiannya untuk hari kedua berturut-turut.
 
Indeks tersebut jatuh ke level terendah sejak awal Oktober dan berada di jalur penurunan 1,4 persen untuk bulan ini, yang akan menjadi penurunan terbesar sejak Agustus, dan penurunan 9,6 persen untuk tahun ini, yang akan menjadi penurunan tahunan paling tajam sejak 2017.
 
Pada penutupan perdagangan di New York, euro naik menjadi USD1,1790 dari USD1,1755 dolar AS pada sesi sebelumnya, dan poundsterling Inggris naik menjadi USD1,3497 dari USD1,3458 pada sesi sebelumnya.
 
Dolar AS diperdagangkan pada 156,20 yen Jepang, lebih rendah dari 156,92 yen Jepang pada sesi sebelumnya. Dolar AS melemah menjadi 0,7877 franc Swiss dari 0,7918 franc Swiss.
 
Mata uang Negeri Paman Sam itu juga turun menjadi 1,3694 dolar Kanada dari 1,3747 dolar Kanada. Dolar AS merosot menjadi 9,1684 krona Swedia dari 9,2396 krona Swedia.
  Baca juga: Ekonomi Amerika Melejit, Tumbuh 4,3% di Kuartal III-2025

(Dolar AS. Foto: Freepik)
  Laporan ekonomi bikin Fed 'tahan' penurunan suku bunga  
Laporan pertumbuhan ekonomi AS diyakini memperkuat pandangan Fed akan menunda pemotongan suku bunga pada pertemuannya di akhir Januari, dengan peluang saat ini sebesar 87 persen, menurut perkiraan LSEG.
 
Sementara, kontrak berjangka suku bunga AS sekarang memperkirakan pelonggaran kebijakan bank sentral AS berikutnya akan terjadi pada Juni, dengan dua pemotongan seperempat poin persentase yang diperkirakan untuk 2026.
 
Diketahui, perekonomian AS yang diukur berdasarkan Produk Domestik Bruto (PDB) naik 4,3 persen secara tahunan (yoy) pada kuartal III-2025. Angka ini jauh melebihi perkiraan para ekonom yang disurvei Reuters di laju 3,3 persen (yoy).
 
Ahli strategi di MUFG mengatakan penurunan dolar tahun ini kemungkinan bukan hanya terjadi sekali. Dolar AS juga melemah setelah data menunjukkan kepercayaan konsumen AS memburuk pada Desember.
 
Conference Board menyampaikan indeks kepercayaan konsumen AS turun 3,8 poin menjadi 89,1 bulan ini. Para ekonom yang disurvei oleh Reuters memperkirakan indeks tersebut akan berada di 91,0.


Artikel Asli

Berikan komentar Anda
Lanjut baca:

thumb
Pemprov DKI Luncurkan JakTirta, Program Pengendalian Banjir Senilai Rp2,62 Triliun
• 9 jam laluidxchannel.com
thumb
Libur Akhir Tahun, EIGER Ajak Eigerian Lebih Siap Menikmati Perjalanan
• 2 jam lalumediaindonesia.com
thumb
Kemenkop Kolaborasi Kembangkan Koperasi di Ponpes dan Masjid
• 2 jam laluwartaekonomi.co.id
thumb
Duit Bank BJB Diduga Mengalir ke Aura Kasih, KPK Buka Peluang Panggil Sang Artis
• 14 jam laluharianfajar
thumb
5 Berita Populer: Insanul Fahmi soal Wardatina Mawa; Perayaan Natal Kenny Austin
• 15 jam lalukumparan.com
Berhasil disimpan.