Houston: Harga minyak dunia sedikit turun pada perdagangan Selasa waktu setempat (Rabu WIB) karena para pedagang menyeimbangkan meningkatnya risiko geopolitik dengan fundamental yang mendasarinya yang lemah.
Itu terjadi setelah Amerika Serikat (AS) mengindikasikan mereka dapat menjual minyak mentah Venezuela yang telah disita. Sementara itu, serangan Ukraina terhadap kapal-kapal Rusia dan infrastruktur pelabuhan menimbulkan kekhawatiran tentang potensi gangguan pasokan.
Mengutip Yahoo Finance, Rabu, 24 Desember 2025, harga minyak mentah Brent berjangka sedikit mengalami penurunan ke level USD61,56 per barel. Sementara West Texas Intermediate (WTI) turun 0,1 persen menjadi USD57,97.
Priyanka Sachdeva, analis pasar senior di perusahaan pialang Phillip Nova mengatakan pasar minyak mentah sedang berjuang melewati minggu-minggu terakhir 2025 dengan harga yang sebagian besar tertahan.
"Ini mencerminkan tarik-menarik antara fundamental yang terus-menerus bearish dan berita utama yang bullish secara berkala," ungkap dia.
Baca juga: Ketegangan AS-Venezuela Bikin Harga Minyak Global Makin Mahal
(Ilustrasi pergerakan harga minyak. Foto: dok ICDX)
Permintaan minyak lesu, pasokan melimpah
Sachdeva menambahkan, meskipun harga telah mengalami pemulihan moderat di tengah perkembangan geopolitik selama 2025, gambaran yang lebih luas terus dibentuk oleh permintaan yang lesu dan pasokan yang melimpah.
"Secara keseluruhan, tren tetap lemah karena kekhawatiran pasokan struktural mengalahkan reli penghindaran risiko yang berumur pendek," jelas dia.
Pasar tetap berhati-hati karena investor mempertimbangkan ketidakpastian geopolitik dibandingkan dengan perkiraan pasokan yang melimpah pada awal 2026.




