Grid.ID - Aktris Ersya Aurelia membagikan pengalaman menantang yang ia rasakan selama proses syuting film terbarunya. Tidak hanya dituntut secara akting, Ersya dan rekan-rekannya juga harus menghadapi tantangan fisik yang cukup ekstrem, mulai dari mendaki gunung hingga melakukan adegan underwater dengan teknik freediving. Hal tersebut diungkapkan Ersya saat ditemui di kawasan Senayan, Jakarta Pusat, pada Selasa (23/12/2025).
Menurut Ersya, salah satu tantangan terbesar datang dari proses syuting yang dilakukan di Gunung Welirang. Ia mengaku harus mendaki dan turun gunung dalam satu hari yang sama, sambil tetap menjalani pengambilan gambar.
"Tantangannya karena kita waktu itu tektok ya naik Gunung Welirang. Jadi dalam satu hari itu kita naik dan turun juga sambil syuting pula. Ya lumayan secara fisik lumayan menantang buat aku dan buat teman-teman juga karena kita semua ternyata belum pernah naik gunung sebelumnya, kita berempat,” ungkap Ersya Aurelia di kawasan Senayan, Jakarta Pusat pada Selasa (23/12/2025).
Pengalaman tersebut menjadi momen pertama bagi mereka untuk merasakan pendakian gunung. Meski demikian, Ersya menyebut proses tersebut tetap terasa menyenangkan karena dikerjakan bersama-sama.
“Jadi ini pertama kali experience kita naik gunung bersama. Cuman ya seru ya,” katanya.
Di balik tantangan fisik tersebut, Ersya merasa cukup terbantu dengan kehadiran sutradara Rizal Mantovani yang sudah berpengalaman menggarap film berlatar pendakian gunung. Ia menyebut sang sutradara sangat memahami detail teknis dan treatment yang harus dilakukan selama syuting di alam terbuka.
“Karena emang Pak Rizal Mantovani kan juga udah pernah bikin 5 cm, jadi udah tahu banget gitu treatment-treatment yang harus diambil di atas gunung tuh seperti apa,” jelas Ersya.
Tak hanya itu, proses produksi juga didukung oleh fasilitas yang memadai. Kehadiran porter dan tim pendukung di lapangan membuat beban fisik para pemain sedikit lebih ringan.
“Jadi syutingnya puji Tuhan lancar-lancar aja gitu dan ya terbantu banget sih karena kita kan naik ke atas gunung juga terbantu sama porter dan segala macam ya, disediakan jadi ya ada keringanan juga gitu,” tambahnya.
Selain pendakian gunung, tantangan lain yang tak kalah berat datang dari adegan underwater. Ersya harus melakukan adegan menyelam hingga kedalaman tiga meter, sesuatu yang belum pernah ia lakukan sebelumnya.
“Tantangan fisik, aku mungkin lebih ke belajar freedive ya. Jadi di sini tuh ada adegan underwater di mana aku harus menyelam ke kedalaman 3 meter,” jelasnya.
Adegan tersebut dilakukan di kolam dengan kedalaman tiga meter, di mana Ersya harus berada di dasar kolam untuk kebutuhan pengambilan gambar. Yang membuat situasi semakin menegangkan, persiapan freediving tersebut dilakukan dalam waktu yang sangat singkat.
“Aku baru belajar freedive-nya itu H-1 syutingnya. Jadi sama sekali aku ngerasa kayak sebenarnya persiapannya masih belum matang banget,” ungkapnya jujur.
Meski merasa belum siap, Ersya tetap harus menjalani adegan tersebut sesuai kebutuhan cerita.
“Cuman aku udah diharuskan untuk melakukan adegan itu,” tambahnya.
Ersya tak menampik bahwa rasa panik sempat menguasai dirinya, terutama karena ini merupakan pengalaman pertamanya melakukan freediving. Ia harus menahan napas di dasar kolam setelah melepaskan tabung oksigen tepat sebelum kamera mulai merekam.
“Pokoknya aku tuh dapet oksigen sampai di dasar, terus di dasar itu ketika kameramennya udah standby terus udah mau take, barulah lepas tabung oksigen itu,” tuturnya.
Soal durasi menahan napas, Ersya mengaku tidak benar-benar menghitungnya karena fokus pada rasa cemas dan kepanikan.
“Terus barulah di situ harus nahan ya kayaknya semenit mungkin ya. Tapi aku nggak bukan expert jadi ya lumayan ada naik lagi, terus harus turun lagi,” katanya.
Rasa panik semakin terasa ketika ia melihat jarak permukaan air yang terlihat sangat jauh dari dasar kolam.
“Panik banget, panik banget! Apalagi ngelihat ke permukaan airnya tuh jauh banget di atas kan kalau 3 meter,” ungkap Ersya.
Ersya mengakui bahwa sebelumnya ia belum pernah sama sekali melakukan freediving. Dengan hanya satu kali latihan sebelum hari syuting, pengalaman tersebut menjadi tantangan besar baginya, baik secara fisik maupun mental.
“Belum pernah sama sekali. Makanya panik banget, apalagi di hari-H dan cuma dengan latihan sekali, itu lumayan, lumayan banget sih,” ujarnya.
Meski demikian, ia bersyukur karena akhirnya adegan tersebut dapat diselesaikan dengan baik.
“Tapi ya untungnya dengan ketenangan batin yang harus dengan singkat dikumpulkan gitu ya, akhirnya kelar juga,” kata Ersya.
Tak hanya tantangan fisik, Ersya juga harus menghadapi tantangan akting yang cukup berat. Dalam film tersebut, ia memerankan karakter yang mengalami kesurupan, termasuk di tengah pendakian gunung.
“Pokoknya di sini banyak banget sih adegan menantang buat aku,” ujarnya.
Ia menyebut peran ini menjadi pengalaman baru karena untuk pertama kalinya ia harus memerankan karakter yang kerasukan.
“Karena pertama kali juga aku harus memerankan karakter yang kesurupan juga kan. Beberapa kali itu emang kerasukan di atas sepanjang naik gunung itu,” jelasnya.
Menurut Ersya, adegan-adegan tersebut menjadi salah satu highlight dalam film yang ia bintangi.
“Makanya ya itu sih, banyak banget sih scene-scene highlight,” pungkasnya.
Sementara itu, film Dusun Mayit sendiri akan tayang pada 31 Desember 2025! Jadi apakah Sobat Grid siap menyaksikan akting Ersya Aurelia? (*)
Artikel Asli
