KOMPAS.TV - Menjelang perayaan Natal 2025 dan Tahun Baru 2026 (Nataru), Kepala Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas), Wahyudi Anas bersama Ketua Komisi XII Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR RI) Bambang Patijaya melakukan pemantauan ke Integrated Terminal (IT) Pangkal Balam, Pangkal Pinang, Kepulauan Bangka Belitung. Pemantauan ini untuk meninjau kesiapan infrastruktur dan pasokan energi Nataru 2025/2026.
Wahyudi menjelaskan, kunjungan hari ini merupakan bagian dari pelaksanaan tugas dan fungsi BPH Migas. Memberikan informasi kepada masyarakat bahwa pasokan energi di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung dalam kondisi tersedia dan memadai.
“Kehadiran kami mengawal dan ingin meyakinkan bahwa di wilayah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung pasokan energi, seperti BBM statusnya aman,” terangnya, Senin (22/12/2025).
Dalam kesempatan itu, Wahyudi juga menekankan pentingnya penyaluran bahan bakar minyak (BBM) yang mengacu pada sistem dan regulasi yang telah disiapkan BPH Migas. Menurutnya, sektor pertanian, nelayan, pelayanan umum, serta usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) perlu dilayani melalui mekanisme yang baik agar manfaatnya dapat dirasakan secara optimal.
“Dalam hal pertanian, layanan umum, UMKM, dan nelayan harus mengacu kepada sistem yang telah disiapkan BPH Migas, yaitu XStar. Semua terkontrol dalam sistem dan resmi regulasinya agar kita semua memitigasi penyaluran BBM tepat sasaran tepat volume dan tepat manfaat,” ujarnya.
Selain meninjau IT Pangkal Balam, Wahyudi juga meninjau uji coba penyaluran BBM pada lembaga penyalur baru di Desa Nyelanding, Kecamatan Air Gegas, Kabupaten Bangka Selatan.
Desa Nyelanding terletak di perbatasan antara Kabupaten Bangka Selatan dan Kabupaten Bangka Tengah, serta masuk dalam kategori Tertinggal, Terdepan, dan Terluar (3T). Jarak Desa Nyelanding ke kabupaten terdekat adalah sekitar 60 kilometer (km) dan jarak penyalur BBM di kecamatan terdekat berjarak sekitar 20 km dari Desa Nyelanding.
Wahyudi menyampaikan, Pemerintah terus berupaya mewujudkan keadilan sosial, khususnya dalam hal ketersediaan, kemudahan akses dan keterjangkauan harga BBM. Sebagai sumber energi lanjut Wahyudi, BBM memiliki peran sentral dalam mendukung aktivitas masyarakat dan perekonomian.
Wahyudi juga berharap agar penguatan distribusi energi dapat memberikan dampak langsung terhadap pertumbuhan ekonomi di wilayah kepulauan Bangka Belitung, khususnya Bangka Selatan. “Semoga usaha kita ini benar-benar dapat meningkatkan pertumbuhan ekonomi di Bangka Selatan dan meningkatkan pendapatan masyarakat di sektor pertanian, perikanan, pelayanan umum, serta UMKM di wilayah setempat,” ujarnya.
Ketua Komisi XII DPR RI, Bambang Patijaya yang ikut melakukan inspeksi lapangan menjelaskan bawha pihaknya telah mendapatkan laporan dari Pertamina terkait stok masing-masing jenis BBM dan stok LPG di Pulau Bangka dan Pulau Belitung. “Kami sampaikan kepada masyarakat, dalam rangka Natal dan Tahun Baru serta musim liburan yang panjang ini, kami dapat pastikan bahwa ketersediaan BBM dan LPG untuk masyarakat Bangka Belitung aman dan terjaga,” ucapnya.
Sementara itu, Integrated Terminal Manager Pangkal Balam, Tri Awan Nusa menjelaskan sejumlah langkah yang dilakukan selama masa Satuan Tugas (Satgas) Nataru, antara lain penambahan jam operasi harian dari sekitar 9,47 jam menjadi 12 hingga 14 jam, serta penambahan hari operasi distribusi dari yang semula Senin hingga Sabtu menjadi Senin hingga Minggu.
Baca Juga: Pemerintah Uji BBM Satu Harga untuk Tekan Kesenjangan Energi di Bangka Selatan
Kegiatan peninjauan ini turut dihadiri Anggota Komite BPH Migas, Bambang Hermanto dan Hasbi Anshory, Vice President Government Assignment PT Pertamina (Persero), Desy Anggia, Area Manager Supply & Distribution Sumatera Bagian Selatan Pertamina Patra Niaga,.Rahdian Mahardika, serta Sales Area Manager Bangka Belitung Pertamina Patra Niaga, Satriyo Wibowo Wicaksono.
Dalam kesempatan yang sama, Corporate Secretary Pertamina Patra Niaga, Roberth MV. Dumatubun menyampaikan bahwa kesiapan pasokan energi di Bangka Belitung berada dalam kondisi aman dan terkelola dengan baik untuk mendukung kebutuhan masyarakat selama periode Natal dan Tahun Baru.
"Pertamina Patra Niaga telah menyiapkan ketahanan stok yang lebih tinggi dibandingkan kondisi sebelumnya sebagai langkah antisipatif menghadapi peningkatan konsumsi masyarakat pada momen Natal dan Tahun Baru", tutup Roberth.
Penulis : Adv-Team
Sumber : Kompas TV
- advertorial
- Pertamina Patra Niaga
- Kepulauan Bangka Belitung
- Natal 2025 dan Tahun Baru 2026




