- Polres Metro Depok menyelidiki email ancaman teror bom dan penculikan yang menyasar sepuluh sekolah di Depok.
- Identitas pengirim, Kamila Hamdi, masih didalami untuk memastikan keaslian akun atau kemungkinan peretasan.
- Penyisiran telah dilakukan di sekolah sasaran, hasilnya ancaman bom tidak terbukti, namun kewaspadaan ditingkatkan.
Suara.com - Jagat pendidikan di Kota Depok digegerkan oleh ancaman teror bom yang menyasar sedikitnya 10 sekolah melalui pesan elektronik (email).
Pelaku yang mengatasnamakan diri sebagai Kamila Hamdi mengancam akan melakukan aksi nekat, mulai dari ledakan bom hingga penculikan siswa.
Aparat kepolisian dari Polres Metro Depok kini tengah bergerak cepat memburu pemilik akun di balik alamat email [email protected] tersebut.
"Alamat email yang digunakan oleh pelaku saat ini sudah diselidiki oleh polisi," ujar Kepala Seksi Humas Polres Metro Depok, AKP Made Budi dalam keterangannya, Rabu (24/12/2025).
Misteri Identitas Pengirim: Asli atau Retasan?
Hingga saat ini, polisi masih mendalami apakah identitas yang tercantum dalam email tersebut merupakan sosok asli pelaku atau akun yang sengaja diretas untuk menjatuhkan pihak tertentu.
"Sebenarnya, kita enggak tahu email tersebut dipakai orang lain atau tidak, apakah benar si pemilik alamat email itu yang ketik atau enggak, masih dalam proses penyelidikan," tambah Made Budi.
Motif Sakit Hati dan Dendam Pribadi
Berdasarkan salinan pesan yang diterima, ancaman tersebut memuat narasi yang sangat gelap dan penuh kemarahan.
Baca Juga: Warga Depok Wajib Tahu! Disdukcapil Tutup Layanan Tatap Muka 10 Oktober, Ini Alternatifnya
Pengirim mengklaim motif aksinya didasari rasa kecewa terhadap penegakan hukum.
Berikut bunyi ancaman yang menggegerkan tersebut:
"Sekolah se-kota Depok yang terima email saya, saya bakal teror bom, sama culik, bunuh, tebar narkoba ke semua sekolah yang terima email ini waktu yang kamu semua tunggu aja anak-anak didik kamu semua jadi korban.
Saya benci sama pendidikan di Depok, tidak terima polisi tidak adil, tidak tanggapin laporan polisi saya karena saya diperkosa dan cowok yang perkosa saya tidak tanggung jawab menikahi saya.
Saya Kamila Luthfiani Hamdi alumni SMP dan SMA IT Nurrurahman, alumni Universitas Telkom, saya sangat bertanggung jawab atas yang saya lakukan.
Jalan Jati Ulin blok F/no 6 kavling UI barat rumah saya. Saya tidak takut sama apa yang saya lakukan dengan nama almamater-almamater saya"



