Jumlah kendaraan yang memasuki Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) menjelang perayaan Natal dan Tahun Baru (Nataru) tercatat mencapai 371.241 unit. Informasi ini diungkapkan oleh Kepala Bidang Humas Polda DIY, Komisaris Besar Polisi Ihsan, yang menjelaskan bahwa data tersebut diperoleh dari pemantauan melalui kamera CCTV yang terpasang di delapan titik perbatasan antara DIY dan Jawa Tengah.
Dilansir dari Antara, Rabu (24/12/2025) Kepala Bidang Humas POlda DIY Komisaris Besar Polisi Ihsan, menjelaskan "Pergerakan masyarakat menuju DIY jelang Nataru cukup tinggi. Berdasarkan data yang kami himpun, total ada 371.241 kendaraan yang masuk,".
Dari semua pintu masuk, jalur Tempel menjadi titik yang paling padat dengan volume kendaraan mencapai 111.349 unit. Selain itu, simpang Kikis Joholanang sebanyak 84.929 kendaraan
Analisis Arus Lalu LintasKepadatan arus lalu lintas selama libur Nataru ini didominasi oleh kendaraan roda dua dan mobil pribadi.
Waktu-waktu tertentu mengalami kepadatan arus yang lebih tinggi, terutama pada pagi hari antara pukul 06.00-10.00 WIB dan sore hari dari pukul 14.00-17.00 WIB.
"Kami mengimbau pengendara untuk mengantisipasi kepadatan pada jam-jam tersebut agar perjalanan lebih nyaman," katanya.
Selain arus kendaraan masuk, bisa dilihat bahwa arus kendaraan yang meninggalkan wilayah DIY juga cukup signifikan, tercatat mencapai 354.671 kendaraan. Jalur Tempel kembali menjadi titik terpadat untuk arus keluar, dengan 122.002 kendaraan, diikuti oleh jalur Prambanan yang sebanyak 98.819 kendaraan.
Upaya Penanganan Kepadatan Lalu LintasDalam rangka mengelola kepadatan lalu lintas yang meningkat, Polda DIY telah menyiapkan berbagai langkah strategis. Untuk menjaga kelancara arus lalu lintas selama Operasi Lilin Progo 2025. Ihsan memastikan Polda DIY terus menyiagakan personel di pos pengamanan dan pos pelayanan pada titik-titik strategis.
"Jika merasa lelah, mengantuk, atau membutuhkan informasi rute perjalanan, silakan singgah di pos pelayanan terdekat. Jangan memaksakan diri berkendara dalam kondisi fisik yang tidak prima," kata Ihsan.

:strip_icc()/kly-media-production/medias/5437129/original/004620200_1765205146-19be2d8b-3678-4f4f-bdea-bf7012ebf111.jpeg)


