Iko Uwais, aktor sekaligus ahli bela diri, menjalani debut penyutradaraannya lewat film Timur. Tidak hanya berada di balik layar, Iko juga dipercaya sebagai pemeran utama dalam film tersebut.
Iko Uwais memerankan karakter bernama Timur, seorang prajurit pasukan khusus yang memimpin timnya dalam misi berisiko tinggi untuk menyelamatkan sekelompok peneliti. Menjalani peran ganda sebagai sutradara dan aktor utama, Iko mengakui proses syuting terasa menguras tenaga.
“(Misal) saya pribadi enggak ada calling-an, ya saya harus ada sesuai dengan calling-an tersebut. Pada saat karakter saya selesai juga bukannya pulang, tapi saya langsung di belakang monitor,” kata Iko kepada kumparan beberapa waktu lalu di kawasan Kuningan, Jakarta Selatan.
Meski begitu, suami dari Audy Item ini mengaku tetap menikmati seluruh proses produksi film tersebut.
“Jadi memang dari segi capek ya sangat melelahkan tapi fun, rasa persaudaraan semua (cast) sangat nyambung, semua kerjanya sangat mudah karena chemistry yang sangat match,” lanjutnya.
Penonton Antusias Melihat Film Timur, “Berasa Kelas Hollywood”Film Timur garapan Iko Uwais telah tayang di bioskop sejak 18 Desember lalu. Melalui akun Instagram resmi @uwaispictures, per 22 Desember film ini tercatat telah meraih 226.181 penonton.
Pantauan kumparan di bioskop XXI Summarecon Mall Bekasi menunjukkan antusiasme penonton. Sejumlah orang terlihat mengantre di depan pintu studio untuk menyaksikan film tersebut.
Usai pemutaran, beberapa penonton membagikan kesan mereka setelah menonton film bergenre action ini. Salah satunya Aditya, siswa SMA asal Jakarta Utara. Ia menilai koreografi laga dalam film Timur terasa mendebarkan sejak awal.
“Tegang sih kebetulan dari menit-menit awal itu udah mulai. Dari segi pertarungannya emang betulan, dan bakat tarungnya emang betulan lah,” tutur Aditya kepada kumparan.
Aditya menyebut film Timur memiliki kualitas yang terasa seperti produksi Hollywood dan berharap industri film Indonesia lebih banyak menghadirkan film aksi serupa.
“Keren, bisa lah bersaing di Hollywood, buat yang buat-buat film, jangan horor, kebanyakan, kayak gini (Timur) banyakin,” ucapnya.
Pendapat serupa juga disampaikan Idris, penonton asal Jakarta. Menurutnya, adegan aksi dalam film ini sukses membangun ketegangan sepanjang cerita.
“Untuk pas perang-perangnya bikin tegang sekali. Mungkin (action-nya) mirip kayak ‘The Raid’ pertama dan kedua. Semoga ada lanjutannya lagi dari film tersebut,” kata Idris.
Sementara itu, Deni yang juga menonton film ini menilai adegan perangnya mampu membangkitkan emosi penonton.
“Kan adegan perang gitu, nah itu bikin kita merasa emosional banget,” ujarnya.
Film Timur mengisahkan seorang prajurit yang memimpin timnya dalam misi berbahaya untuk menyelamatkan sekelompok peneliti.
Tak hanya menyuguhkan aksi, Timur juga mengangkat konflik personal sang karakter utama yang kembali bertemu sahabat masa kecilnya, Apollo, yang kini berada di kubu lawan. Timur kini dapat disaksikan di bioskop seluruh Indonesia.
Reporter Salsha Okta Fairuz




