Mukhtarudin: Penempatan PMI 112% dari Target, Ada yang Bikin Pesawat di Korea

kumparan.com
9 jam lalu
Cover Berita

Pemerintah terus menyalurkan pekerja migran Indonesia (PMI) terlatih ke berbagai negara. Saat ini, penyaluran PMI sudah melampaui target.

"Bapak Presiden menekankan kita sudah mulai bergeser dari low skilled ke middle-high skilled. Dan sekarang hasil daripada 2025 penempatan kita, penempatan pekerja migran di Indonesia sudah melampaui 112,69% dari target. Atau 292.098 dari 259.144 target 2025," kata Menteri P2MI Mukhtarudin di sela MoU dengan Kemendiksaintek di kantor Kemendiktisaintek, Jakarta Pusat, Rabu (24/12).

Mukhtarudin mengatakan, Prabowo menaruh perhatian kepada peningkatan kemampuan PMI yang akan dikirim ke luar negeri. Berbagai program pelatihan sudah dilaksanakan. Bahkan, sudah ada yang berangkat ke Korea Selatan untuk merakit pesawat di industri pertahanan setempat.

"Kemarin baru saya melepaskan tidak banyak, hanya 12 pekerja migran Indonesia tapi kerja sama antara, G to G, antara Indonesia dengan Korea. Yaitu Aerospace Industry, Korea Aerospace Industry. Jadi warga negara kita merakit pesawat, pesawat industri pertahanan," jelas dia.

Politikus Golkar itu juga sudah memetakan kebutuhan pekerja dari berbagai negara, termasuk di Eropa. Total ada 350 ribu lebih peluang kerja di luar negeri yang bisa dimanfaatkan PMI.

"Dari 350.000 itu yang sudah didapat, baru kita bisa penuhi baru 20%. Masih ada 80% yang dari sisi supply kita tidak siap. Demand-nya tinggi, tapi supply kita kurang," tutur dia.

Karena itu, berbagai hal dilakukan untuk meningkatkan kemampuan para PMI. Memang ada kendala yang perlu waktu untuk menanggulanginya.

"Dan kendala yang paling besar adalah bahasa. Kendala yang paling besar adalah bahasa. Dan bahasa itu memerlukan waktu yang cukup lumayan lama untuk melatihnya," ungkap dia.

Di sisi lain, Mukhtarudin menjelaskan, perlindungan terhadap PMI sudah melekat saat mereka diberangkatkan. Sejauh ini, tidak ada masalah dengan itu.

"Karena dari pengalaman yang sudah-sudah bahwa pekerja migran yang skilled workers itu hampir tidak ada permasalahan. Justru itu yang paling bermasalah adalah yang tidak skilled. Terjadilah, karena bekerja di sektor-sektor yang memang sektor non-profesional," ucap dia.


Artikel Asli

Berikan komentar Anda
Lanjut baca:

thumb
THR Natal Cair, Jangan Boros! Ini Cara Cerdas Mengatur Pengeluarannya
• 3 jam lalumedcom.id
thumb
Dari Lawan jadi Kawan, Tim Baru Rivan Nurmulki andalkan dua Top Skor SEA GAmes 2025 di Liga Voli Thailand Musim ini
• 23 jam lalutvonenews.com
thumb
Insanul Fahmi Merasa Dijebak, Sebut Video CCTV Sengaja Diperjualbelikan Oknum Kepercayaan
• 8 jam lalugrid.id
thumb
Teori Albert Einstein Ungkap Perbedaan Waktu di Mars dan Bumi, Segini Selisihnya
• 22 jam lalumediaindonesia.com
thumb
5 Berita Populer: Insanul Fahmi soal Wardatina Mawa; Perayaan Natal Kenny Austin
• 14 jam lalukumparan.com
Berhasil disimpan.