Penulis: Lidya Thalia.S
TVRINews, Jakarta
Menteri Sosial Saifullah Yusuf (Gus Ipul) bertemu dengan Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa untuk membahas usulan kenaikan bantuan jaminan hidup (Jadup) bagi korban bencana banjir di Aceh, Sumatera Barat, dan Sumatera Utara. Pertemuan tersebut berlangsung di Gedung Djuanda I, Kementerian Keuangan, Jakarta, Selasa, 23 Desember 2025.
Gus Ipul menjelaskan, bantuan Jadup merupakan bagian dari upaya penanganan dan pemulihan pascakedaruratan bencana di wilayah Sumatera. Selain bantuan darurat, Kemensos juga menyalurkan bantuan pengisian perabotan rumah tangga serta program pemberdayaan ekonomi bagi keluarga terdampak bencana.
Menurut Gus Ipul, besaran bantuan Jadup selama ini belum mengalami perubahan signifikan sejak ditetapkan dalam Peraturan Menteri Sosial (Permensos) pada 2015, meski telah direvisi pada 2020.
“Permensos lama sejak 2015, direvisi pada 2020, tetapi nilai Jadup masih tetap sama, yakni Rp10 ribu. Karena itu kami mengusulkan agar nilainya dinaikkan. Besarannya nanti masih dihitung bersama, termasuk dengan Kementerian Kesehatan,”kata Gus Ipul dalam keterangan tertulis, Rabu, 23 Desember 2025.
Ia menambahkan, usulan kenaikan bantuan tersebut masih dalam tahap pengajuan oleh Kementerian Sosial agar dapat diakomodasi oleh Kementerian Keuangan dalam perencanaan anggaran tahun mendatang.
“Ini masih dalam proses pengajuan Kementerian Sosial, agar ke depan bisa mendapat alokasi anggaran dari Kementerian Keuangan,”ungkapnya.
Ke depan, bantuan Jadup direncanakan akan disalurkan dalam bentuk tunai per individu dan digunakan untuk memenuhi kebutuhan konsumsi harian, seperti pembelian lauk-pauk. Adapun data penerima manfaat akan bersumber dari data tunggal hasil asesmen bersama antara Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Kementerian Sosial, dan pemerintah daerah.
“Datanya satu, diasesmen bersama oleh pemerintah daerah dan BNPB, kami juga ikut melakukan pendataan. Data inilah yang digunakan bersama,” jelas Gus Ipul.
Selain membahas Jadup, pertemuan tersebut juga menyinggung sejumlah dukungan anggaran dalam penanganan kebencanaan yang disalurkan melalui Kementerian Sosial. Dukungan tersebut mencakup penyediaan logistik, pengoperasian dapur umum, hingga pengerahan sumber daya manusia, seperti Taruna Siaga Bencana (Tagana).
“Kami juga terlibat dalam penanganan pascakedaruratan, termasuk pada tahap rehabilitasi dan rekonstruksi,”lanjutnya.
Pada masa rehabilitasi dan rekonstruksi, Kemensos memberikan berbagai bentuk bantuan tambahan. Selain Jadup, keluarga terdampak bencana juga akan menerima bantuan pengisian perabotan rumah tangga senilai Rp3 juta per keluarga.
“Bantuan ini melengkapi dukungan dari BNPB dan kementerian lain dalam proses pemulihan pascabencana,”ucapnya.
Usulan kenaikan bantuan Jadup tersebut mendapat respons positif dari Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa dan akan ditindaklanjuti melalui pembahasan lanjutan di tingkat teknis.
“Alhamdulillah, usulan ini akan didiskusikan lebih lanjut dengan jajaran Kementerian Keuangan melalui mekanisme yang ada,”imbuhnya.
Dalam pertemuan tersebut, Gus Ipul didampingi Sekretaris Jenderal Kemensos Robben Rico, Tenaga Ahli Menteri Sosial Bidang Perencanaan dan Evaluasi Kebijakan Strategis Andy Kurniawan, serta sejumlah pejabat terkait lainnya.
Editor: Redaksi TVRINews





