Jakarta (ANTARA) - Tiga pemain belia berbakat (wonderkid) Olympique de Marseille yaitu Robinio Vaz, Darryl Bakola dan Tadjidine Mmadi, yang semuanya berusia 18 tahun, membuktikan kontribusi mereka sampai pertengahan musim 2025/2026.
"Saya bangga melihat mereka di sini. Saya bermimpi ada tiga, empat atau lima pemain muda mengembangkan kualitas mereka di klub ini," ujar Direktur Olahraga Marseille Medhi Benatia, dikutip dari laman Marseille, Rabu.
Pelatih Marseille Roberto De Zerbi, menurunkan Vaz dan Mmadi pada laga Piala Prancis 2025/2026 kontra Bourg en Bresse Peronnas, Minggu (21/12), sementara Bakola ada di bangku cadangan. Saat itu, Mmadi melesakkan satu gol untuk membantu timnya menang 6-0.
Baca juga: De Zerbi puji Aubameyang usai cetak dua gol lawan Newcastle
Pertandingan terakhir Marseille pada tahun 2025 itu menjadi etalase yang memperlihatkan bakat besar Vaz, Bakola dan Mmadi.
Vaz, misalnya, sudah menjadi salah satu pemain penting Marseille pada musim 2025/2026, sudah mencatatkan 19 kali penampilan di semua kompetisi, dan sejauh ini dia sudah membuat empat gol dan dua assist.
Pemain berposisi penyerang itu memperkuat Marseille B pada musim 2024/2025 setelah direkrut dari tim remaja FC Sochaux.
Darryl Bakola yang berposisi gelandang serang tampil pada delapan pertandingan Marseille, termasuk satu di Liga Champions 2025/2026, di mana dia sudah menorehkan satu assist. Bakola, sama dengan Mmadi, merupakan pemain yang dibesarkan oleh akademi Marseille.
Tadjidine Mmadi yang juga gelandang serang, telah menunaikan empat laga dengan Marseille. Torehannya, satu gol dan satu assist.
"Pelatih memercayai kami dan kami menikmatinya. Kami siap melakukan apa saja untuk tim, bahkan kalau harus kembali ke tim U19 atau skuad reserve, kami siap," tutur Mmadi.
Baca juga: Olympique Marseille pinjam Arthur Vermeeren dari RB Leipzig
Di antara ketiganya, Robinio Vaz memang yang paling menonjol musim ini. Meski demikian, juru taktik Marseille Roberto De Zerbi menegaskan bahwa timnya tidak ingin terlalu membebani Vaz.
Menurut De Zerbi, Vaz rutin mendapatkan menit bermain karena dia dibutuhkan, bukan karena diharuskan atau demi kepentingan pasar.
"Penilaian saya yang menentukan dia diturunkan atau tidak. Dia bermain karena fisiknya kuat," kata De Zerbi.
Pria berusia 46 tahun itu menekankan, dirinya hanya ingin para pemain muda di timnya berkembang seiring latihan, pertandingan dan pengalaman yang mereka jalani.
Dia tidak mempermasalahkan apabila para pesepak bola belia tersebut sesekali melakukan kesalahan dan menganggap itu bagian dari proses.
"Kalau kami bisa menerima kesalahan dari para pemain berpengalaman, kami harus lebih menerima kesalahan pemain yang lahir tahun 2007," tutur De Zerbi.
Baca juga: Marseille rampungkan perekrutan Pierre-Emerick Aubameyang
"Saya bangga melihat mereka di sini. Saya bermimpi ada tiga, empat atau lima pemain muda mengembangkan kualitas mereka di klub ini," ujar Direktur Olahraga Marseille Medhi Benatia, dikutip dari laman Marseille, Rabu.
Pelatih Marseille Roberto De Zerbi, menurunkan Vaz dan Mmadi pada laga Piala Prancis 2025/2026 kontra Bourg en Bresse Peronnas, Minggu (21/12), sementara Bakola ada di bangku cadangan. Saat itu, Mmadi melesakkan satu gol untuk membantu timnya menang 6-0.
Baca juga: De Zerbi puji Aubameyang usai cetak dua gol lawan Newcastle
Pertandingan terakhir Marseille pada tahun 2025 itu menjadi etalase yang memperlihatkan bakat besar Vaz, Bakola dan Mmadi.
Vaz, misalnya, sudah menjadi salah satu pemain penting Marseille pada musim 2025/2026, sudah mencatatkan 19 kali penampilan di semua kompetisi, dan sejauh ini dia sudah membuat empat gol dan dua assist.
Pemain berposisi penyerang itu memperkuat Marseille B pada musim 2024/2025 setelah direkrut dari tim remaja FC Sochaux.
Darryl Bakola yang berposisi gelandang serang tampil pada delapan pertandingan Marseille, termasuk satu di Liga Champions 2025/2026, di mana dia sudah menorehkan satu assist. Bakola, sama dengan Mmadi, merupakan pemain yang dibesarkan oleh akademi Marseille.
Tadjidine Mmadi yang juga gelandang serang, telah menunaikan empat laga dengan Marseille. Torehannya, satu gol dan satu assist.
"Pelatih memercayai kami dan kami menikmatinya. Kami siap melakukan apa saja untuk tim, bahkan kalau harus kembali ke tim U19 atau skuad reserve, kami siap," tutur Mmadi.
Baca juga: Olympique Marseille pinjam Arthur Vermeeren dari RB Leipzig
Di antara ketiganya, Robinio Vaz memang yang paling menonjol musim ini. Meski demikian, juru taktik Marseille Roberto De Zerbi menegaskan bahwa timnya tidak ingin terlalu membebani Vaz.
Menurut De Zerbi, Vaz rutin mendapatkan menit bermain karena dia dibutuhkan, bukan karena diharuskan atau demi kepentingan pasar.
"Penilaian saya yang menentukan dia diturunkan atau tidak. Dia bermain karena fisiknya kuat," kata De Zerbi.
Pria berusia 46 tahun itu menekankan, dirinya hanya ingin para pemain muda di timnya berkembang seiring latihan, pertandingan dan pengalaman yang mereka jalani.
Dia tidak mempermasalahkan apabila para pesepak bola belia tersebut sesekali melakukan kesalahan dan menganggap itu bagian dari proses.
"Kalau kami bisa menerima kesalahan dari para pemain berpengalaman, kami harus lebih menerima kesalahan pemain yang lahir tahun 2007," tutur De Zerbi.
Baca juga: Marseille rampungkan perekrutan Pierre-Emerick Aubameyang



